Setiap
molekul yang tersusun dari atom unsur tertentu dengan jumlah yang
tertentu pula akan mempunyai bentuk molekul tertentu. Bentuk molekul
merupakan bentuk geometris yang terjadi jika inti atom unsur yang saling
berikatan dalam suatu molekul dihubungkan dengan suatu garis lurus.
Bentuk molekul senyawa kovalen ditentukan oleh susunan ruang pasangan
elektron di sekitar atom pusat.
Bentuk molekul senyawa kovalen diuraikan berdasarkan dua teori yaitu teori domain elektron (VSEPR) dan teori hibridisasi.
Bentuk molekul senyawa kovalen diuraikan berdasarkan dua teori yaitu teori domain elektron (VSEPR) dan teori hibridisasi.
Teori Domain Elektron
Domain elektron adalah suatu area dalam
molekul yang ditempati oleh elektron. Teori domain elektron menyatakan
bahwa pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas tolak-menolak
sehingga tiap-tiap pasangan elektron cenderung berjauhan satu sama lain
untuk meminimalkan gaya tolakan tersebut. Jadi, bentuk molekul
dipengaruhi oleh susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron bebas (PEB) pada atom pusat suatu molekul. Teori ini
juga dikenal dengan teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion)
atau teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi. Teori VSEPR pertama kali
dikembangkan oleh ahli kimia Kanada, R.J. Gillespie pada tahun 1957
berdasarkan ide ahli kimia Inggris, N. Sigewick dan H. Powel.
Teori domain elektron merupakan
penyempurnaan dari teori VSEPR. Domain elektron berarti kedudukan
elektron atau daerah keberadaan elektron dengan jumlah domain sebagai
berikut.
a. Setiap elektron ikatan, baik ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga. merupakan 1 domain.
b. Setiap pasangan elektron bebas merupakan 1 domain.
b. Setiap pasangan elektron bebas merupakan 1 domain.
Bentuk molekul hanya ditentukan oleh
pasangan elektron terikat. Terdapat lima macam bentuk dasar molekul
kovalen sebagai berikut.
- Linear: bentuk molekul yang disusun oleh tiga atom yang berikatan dalam satu garis lurus dan sebuah atom merupakan pusatnya. Sudut ikat pada dua pasang elektron ikatan sebesar 180°. Contoh senyawa linear di antaranya HgBr2, CdCI2, dan BeH2
- Segitiga datar: bentuk molekul segitiga sama sisi yang disusun oleh empat buah atom. Sebuah atom sebagai pusatnya berikatan dengan tiga atom lainnya dengan sudut ikat 120°. Contoh senyawa segitiga datar yaitu BCI3, BF3, dan Gal3
- Tetrahedral: bentuk molekul yang tersusun dari lima atom berikatan. Sebuah atom sebagai pusat yang berikatan dengan empat atom lainnya dengan sudut ikat 109,5°. Contoh senyawa tetrahedral yaitu CCI4, CH4, dan SnCI4
- Trigonal bipiramida: bentuk molekul terdiri atas dua bentuk piramida yang bergabung dalam salah satu bidang. Atom pusatnya dikelilingi oleh lima atom lain dengan sudut ikat ekuatorial 120°, dan sudut aksial 90°. Contoh senyawa trigonal bipiramida yaitu PF5, SbCI5, dan PCI5
- Oktahedral: bentuk molekul terdiri atas delapan bidang yang merupakan segitiga sama sisi dengan sudut ikat 90°. Contoh senyawa oktahedral adalah SF6, TeF6, dan SeF6
Bentuk Molekul Teori Domain Elektron
Metode yang dapat digunakan untuk
meramalkan bentuk molekul adalah model rumus titik elektron yang
diperluas menjadi teori domain elektron atau teori tolakan pasangan
elektron kulit valensi (VSEPR, Valence Shell Electron Pair Repulsion).
Seperangkat aturan dikemas ke dalam teori domain elektron yang
memungkinkan Anda dapat meramalkan bentuk molekul secaratepat. Teori ini
didasarkan pada jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron
bebas dalam kulit valensi atom pusat suatu molekul. Teori ini menyatakan
bahwa bentuk molekul dapat ditentukan berdasarkan tolakan pasangan
elektron dalam kulit valensi atom pusat. Oleh karena itu, teori ini
disebut domain elektron atau VSEPR. Bagaimana teori ini dapat diterapkan
untuk memprediksi bentuk suatu molekul? Untuk mempermudah
mempelajarinya, molekul-molekul dikelompokkan ke dalam tiga kategori,
yaitu molekul-molekul yang memiliki atom pusat:
1. berikatan kovalen tunggal yang jenuh;
2. berikatan kovalen tunggal yang tidak jenuh (memiliki elektron bebas);
3. berikatan kovalen rangkap.
2. berikatan kovalen tunggal yang tidak jenuh (memiliki elektron bebas);
3. berikatan kovalen rangkap.
Dalam teori VSEPR, gaya tolakan yang
dihasilkan PEB juga mempengaruhi bentuk mlekul. Notasi VSEPR yang
menunjukan jumlah PEI dan PEb sebagai berikut:
Hubungan antara PEI dan PEB pada atom pusat terhadap bentu molekul disajikan dalam tabel berikut ini.
Teori Hibridilasi
Teori hibridilasi dijelaskan berdasarkan
proses penggabungan orbital-orbital atom yang digunakan oleh
elektron-elektron yang saling berikata. Teori ini disebut juga teori
ikatan valensi.
a. Orbital Hibrida sp
b. orbital sp2
c. orbital sp3
d. orbital sp3d dan sp3d2
b. orbital sp2
c. orbital sp3
d. orbital sp3d dan sp3d2
Secara ringkas berbagai tipe hibridasi digambarkan seperti tabel dibawah ini.
No comments:
Post a Comment