Raksa
atau dengan nama lama air raksa atau merkuri atau hydrargyrum. Dalam
bahasa Latin raksa disebut Hydrargyrum, air/cairan perak yang merupakan
unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80.
Air Raksa - Rumus Kimia Air Raksa |
Rumus Kimia Air Raksa
Untuk rumus kimia air raksa adalah Hg [Lihat di Tabel Sistem Periodik Kimia Modern]
Unsur golongan logam transisi ini
berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium,
fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta
mudah menguap. Hg akan memadat pada tekanan 7.640 Atm. Kelimpahan Hg di
bumi menempati di urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak bumi.
Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+).
Raksa banyak digunakan sebagai bahan
amalgam gigi, termometer, barometer, dan peralatan ilmiah lain,
walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi termometer telah digantikan
(oleh termometer alkohol, digital, atau termistor) dengan alasan
kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya. Unsur ini
diperoleh terutama melalui proses reduksi dari cinnabar mineral.
Densitasnya yang tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola biliar
menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya dengan 20
persen volumenya terendam.
Toksisitas - Rumus Kimia Air Raksa
Keracunan kronis oleh merkuri dapat
terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman, dan pernapasan.
Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf
atau gingvitis. Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor,
parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan,
dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg
dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia, disartria, ketulian,
dan akhirnya kematian. Wanita hamil yang terpapar alkil merkuri bisa
menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan kecacatan
pada bayi yang dilahirkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
otak janin lebih rentan terhadap metil merkuri dibandingkan dengan otak
dewasa. Konsentrasi Hg 20 µgL dalam darah wanita hamil sudah dapat
mengakibatkan kerusakan pada otak janin. Merkuri memiliki afinitas yang
tinggi terhadap fosfat, sistin, dan histidil yang merupakan rantai
samping dari protein, purin, pirimidin, pteridin, dan porifirin.
Dalam konsentrasi rendah ion Hg+
sudah mampu menghambat kerja 50 enzim yang menyebabkan metabolisme
tubuh terganggu. Garam merkuri anorganik bisa mengakibatkan presipitasi
protein, merusak mukosa saluran pencernaan, merusak membran ginjal
maupun membran filter glomerulus.
Toksisitas kronis dari merkuri
organik ini dapat menyebabkan kelainan berkelanjutan berupa tremor,
terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, albuminuria,
eksantema pada kulit, dekomposisi eritrosit, serta menurunkan tekanan
darah. Keracunan metil merkuri pernah terjadi di Jepang, dikenal sebagai
Minamata yang mengakibatkan kematian pada 110 orang.
No comments:
Post a Comment