Reaksi Kimia dan Ciri-cirinya - KIMIA OKE PINTAR

Latest

Terimakasih telah berkunjung di KIMIAOKEPINTAR.BLAGSPOT.COM... Kami selalu menunggu kunjungan Anda berikutnya!! Salaaaaaaam dari ZAINAL ABIDIN, S.Pd (Guru SMA Negeri Unggul Pidie Jaya) Untuk mendapatkan informasi terbaru silahkan bergabung dengan cara klik DISINI ----> FACEBOOK ZAINAL ABIDIN atau FACEBOOK INFO PENDIDIKAN

Thursday, July 6, 2017

Reaksi Kimia dan Ciri-cirinya

Reaksi Kimia dan Ciri-cirinya -Materi yang ada di dunia ini tidak ada yang kekal. Semua zat atau materi dapat mengalami perubahan. Perubahan materi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.

1. Perubahan fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan yang tidak menghasilkan zat baru. Perubahannya hanya dalam bentuk materi, bukan komposisi meteri tersebut. Contoh : pembentukan es. Es berasal dari air yang didinginkan. Namun ketika es tersebut dibiarkan di alam terbuka, es akan kembali berwujud cair karena mencair.

2, Perubahan kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan yang menghasilkan zat baru. Materi yang terbentuk memiliki komposisi yang berbeda dengan komposisi zat yang sebelumnya. Perubahan kimia inilah yang kemudian disebut dengan reaksi kimia.

Perubahan kimia dan reaksi kimia sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Setiap hari tanpa disadari kalian sebenarnya selalu membuat reaksi kimia. Misalnya, semua zat yang masuk ke dalam tubuh merupakan zat kimia. Zat kimia mengalami berbagai reaksi kimia terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai sumber energi atau sebagai pembangun tubuh.

Ketika makanan memasuki tubuh (saluran-saluran pencernaan), tubuh segera mencerna makanan secara mekanik dan direaksikan secera kimiawi sehingga menghasilkan energi. Ketika tidur nyenyak pun, kalian tetap melakukan reaksi kimia yaitu bernafas.

Reaksi kimia adalah reaksi yang menyebabkan terjadi perubahan pada zat/materi yang membentuk materi baru. Materi baru yang terbentuk dari reaksi kimia ini mempunyai sifat baru yang berbeda dengan sifat materi sebelumnya. Materi semula yang kemudian berubah disebut dengan reaktan (pereaksi), sedangkan meteri baru yang terbentuk disebut produk (hasil reaksi).

Pada tahun 1789, Antoine Lavoisier melakukan suatu percobaan kuantitatif secara cermat. Ia memanaskan logam raksa dalam lubang tertutup selama 12 hari dan menghitung perubahan udara yang ada didalamnya. Dari percobaan yang dilakukan, ia menyimpulkan bahwa jika suatu reaki kimia dilakukan pada ruang tertutup maka jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap, tidak berkurang atau bertambah, atau dapat pula dikatakan bahwa jumlah reaktan sama dengan jumlah produk. Kesimpulan ini kemudian dikenal sebagai hukum kekekalan massa.

Suatu materi yang mengalami reaksi kimia mudah diindentifikasi dengan melihat ciri-ciri yang dialami oleh materi tersebut. Beberapa ciri-ciri reaksi kimia diuraikan sebagai berikut :
Reaksi Kimia dan Ciri-cirinya
Reaksi Kimia dan Ciri-cirinya

Ciri-ciri Reaksi Kimia

1. Perubahan warna

Perubahan warna dapat terjadi karena adanya perbedaan energi yang diserap atau dilepaskan oleh elektron-elektron dari atom yang bereaksi. Perbedaan energi yang diserap atau dilepaskan ini mengakibatkan perbedaan panjang gelombang dari sinar tampak. Apabila terdapat perbedaan panjang gelombang sinar tampak maka warna yang terlihat pun akan berbeda.

2. Perubahan suhu

Pada reaksi kimia, suatu reaktan diubah menjadi suatu produk. Perubahan yang terjadi disebabkan adanya pemutusan ikatan kimia antar atom-atom yang bereaksi dan pembentukan ikatan atom-atom produk. Perlu diketahui, bahwa untuk memutuskan ikatan antar atom diperlukan energi, sedangkan pembentukan ikatan antaratom melepaskan energi. Berdasarkan konsep ini, reaksi kimia dikelompokkan menjadi dua yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

  • Reaksi eksoterm, yaitu reaksi reaksi kimia yang melepaskan energi. Pada reaksi eksoterm, terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan. Dapat diartikan bahwa energi dari pereaksi lebih besar dari energi produk. Contoh : pembakaran kayu, pembakaran minyak tanah, dan pembakaran kembang api.
  • Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang memerlukan (menyerap energi). Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem. Dapat diartikan bahwa untuk mengubah pereaksi menjadi produk dibutuhkan sejumlah energi. Contoh : fotosintesis tumbuhan, pembentukan gambar fotografi pada pemotretan, dan pelarutan urea.

3. Timbul endapan

Sebagian reaksi kimia menghasilkan zat padat yang dapat larut ataupun terpisah dari larutannya. Reaksi kimia yang menghasilkan zat pada yang terpisah dari larutannya disebut dengan reaksi pengendapan. Proses timbulnya endapan memiliki kesamaan dengan proses kristalisasi. Keduanya dapat dibedakan berdasarkan kecepatan terbentuknya. Jika pada kristalisasi, kecepatan reaksi pembentukan kristal berjalan lambat maka dalam pengendapan terbentuk secara cepat.

4. Timbul gas

Pernahkah kalian membuat roti kukus? Pada saat mengkukus roti, adonan yang semula tidak mengembang menjadi mengembang dan bertambah besar. Bertambah besarnya roti ini disebabkan adanya gas yang mendorong roti tersebut sehingga menjadi lebih besar.

Gas ini berasal dari soda kue saat dipanaskan. Terbentuknya gas dapat kalian gunakan sebagai petunjuk bahwa suatu reaksi kimia telah terjadi. Gas yang dihasilkan pada suatu reaksi, dapat diketaui dari adanya gelembung daam larutan yang kalian reaksikan. Dalam beberapa reaksi kimia, gas dapat diidentifikasi dengan adanya bau yang menyengat seperti telur busuk. Contoh, pada proses pembentuan gas amoniak (NH3) dan gas asam suflida (H2S).

No comments:

Post a Comment