1. Perhatikan tabel periodik unsur berikut!
P
R
T
U
X
Konfigurasi elektron dan nomor atom unsur yang benar untuk unsur-unsur pada tabel periodik tersebut adalah ....
Pembahasan soal nomor 1:
Dengan menghafalkan nomor atom gas mulia yaitu: 2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, dan 86Rn, kita dapat menentukan nomor atom unsur-unsur lain.
Unsur yang sesuai nomor atom dan konfigurasi elektronnya adalah: X
Jawaban: E
2. Perhatikan notasi 3 buah unsur berikut! 3Q; 11R; 19T
Gambar yang benar untuk menunjukkan energi ionisasi tingkat pertama dari unsur-unsur tersebut adalah ....
Pembahasan soal nomor 2:
Sifat keperiodikan dari energi ionisasi tingkat pertama dalam satu golongan dari atas ke bawah adalah semakin kecil, karena jumlah kulit atom bertambah.
Jadi, energi ionisasi pertama:
Q > R > T
Jawaban: D
3. Perhatikan gambar struktur Lewis beberapa senyawa berikut!
Senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet atau duplet adalah ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan soal nomor 3:
Kaidah oktet dan duplet menyatakan bahwa atom-atom selain gas mulia mempunyai kecenderungan untuk menyamakan konfigurasi elektronnya seperti gas mulia yaitu dengan 8 elektron valensi, kecuali He yaitu dengan 2 elektron valensi.
Dalam soal ini, atom H mengikuti duplet, sedangkan Cl, I, dan O mengikuti oktet.
Atom B tidak mengikuti oktet, yaitu dengan 6 elektron valensi.
Jadi, senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet adalah BCl3.
Jawaban: E
4. Perhatikan data keelektronegatif-an beberapa unsur berikut!
Berdasarkan data tersebut, senyawa yang bersifat paling polar adalah ....
A. AQ
B. AR
C. QT
D. RT
E. TX
Pembahasan soal nomor 4:
Tingkat kepolaran senyawa yang berupa molekul diatomik dapat ditentukan dengan menentukan perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang berikatan.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan maka semakin polar.
Jawaban: A
5. Perhatikan data sifat fisik dari dua buah zat berikut!
Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat pada senyawa P dan Q berturut-turut adalah ....
A. ion dan kovalen nonpolar
B. kovalen polar dan kovalen nonpolar
C. kovalen polar dan ion
D. kovalen polar dan hidrogen
E. hidrogen dan ion
Pembahasan soal nomor 5:
Senyawa P mempunyai titik leleh relatif rendah, dan dapat menghantarkan listrik dalam fase larutan: termasuk senyawa kovalen polar.
Senyawa Q mempunyai titik leleh relatif tinggi dan dapat menghantarkan listrik dalam fase lelehan dan larutan, termasuk senyawa ion.
Jawaban: C
6. Konfigurasi elektron X dan Y berturut-turut adalah :
X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Y : 1s2 2s2 2p5
Jika X dan Y membentuk senyawa XY3 maka bentuk molekulnya adalah ....
A. huruf T
B. segitiga datar
C. piramida segitiga
D. piramida segiempat
E. bipiramida segitiga
Pembahasan soal nomor 6:
Pada senyawa XY3, atom X merupakan atom pusatn dan atom Y merupakan atom keliling.
Rumus:
PEI = jumlah atom keliling = 3
PEB =
=
Tipe molekul: AX3E
Bentuk molekul: segitiga piramida
Jawaban: C
7. Perhatikan tabel berikut yang berisi rumus senyawa dan nama senyawa kimia:
Berdasarkan data tersebut, pasangan rumus senyawa dan nama senyawa yang benar adalah ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)
Pembahasan soal nomor 7:
Berikut ini tabel nama senyawa yang sesuai dengan rumus senyawanya:
Jawaban: C
8. Perhatikan persamaan reaksi berikut!
4Fe(s) + 3O2(g) ® 2Fe2O3(s)
Pernyataan yang benar tentang persamaan reaksi tersebut adalah ....
A. Fe merupakan reaktan yang berwujud padat
B. Fe merupakan produk yang berwujud padat
C. Fe2O3 merupakan produk yang berwujud cair
D. Fe2O3 merupakan produk yang berwujud gas
E. O2 merupakan produk yang berwujud gas
Pembahasan soal nomor 8:
Reaktan adalah zat yang bereaksi, letaknya di sebelah kiri tanda panah (®), yaitu:
Fe(s) yang berwujud pada (solid)
O2(g) yang berwujud gas
Produk adalah zat yang dihasilkan dari reaksi, letaknya di sebelah kanan tanda panah (®), yaitu:
Fe2O3(s) yang berwujud padat (solid)
Pernyataan yang paling tepat:
“Fe merupakan produk yang berwujud padat”
Jawaban: A
9. Sebanyak 32 gram serbuk sulfur direaksikan dengan 32 gram gas oksigen dalam ruang tertutup menghasilkan gas sulfur dioksida menurut reaksi:
(Ar S = 32; O = 16)
A. 30 gram
B. 32 gram
C. 34 gram
D. 40 gram
E. 64 gram
Pembahasan soal nomor 9:
Menentukan mol sulfur dan mol oksigen:
mol S = gram/Ar = 32/32 = 1 mol
mol O2 = gram/Mr = 32/32 = 1 mol
Menuliskan stoikiometri reaksi:
Massa SO2 = mol x Mr
= 1 x 64
= 64 gram
Jawaban: E
10. Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!
Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor ....
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (5)
C. (4) dan (5)
D. (5) dan (1)
E. (5) dan (3)
Pembahasan soal nomor 10:
Uji daya hantar listrik larutan yang benar ditunjukkan oleh tabel berikut:
Senyawa yang menunjukkan larutan elektrolit kuat: (5)
Senyawa yang menunjukkan non elektrolit: (1)
Jawaban: D
11. Asam oksalat (H2C2O4) merupakan asam lemah bivalen yang terionisasi menurut reaksi:
Larutan H2C2O4 0,1 M akan memiliki pH sebesar ....
A.
B.
C.
D.
E.
Pembahasan soal nomor 11:
Menghitung konsentrasi ion H+ dalam asam lemah dengan rumus:
Karena H2C2O4 merupakan asam lemah polivalen, sehingga mempunyai tetapan ionisasi asam lemah Ka1 dan Ka 2. Tetapan ionisasi yang digunakan dalam rumus hanya Ka1. Sehingga :
pH = 2 – log
Jawaban: A
12. Perhatikan gambar titrasi berikut!
Larutan KOH 25 mL dititrasi dengan 25 mL HCl 0,2 M menggunakan indikator fenolftalein. Massa KOH tersebut adalah …. (Mr KOH = 56)
A. 0,028 gram
B. 0,28 gram
C. 2,8 gram
D. 28 gram
E. 280 gram
Pembahasan soal nomor 12:
Langkah pertama:
Menghitung molaritas cuka yang bereaksi dengan rumus titrasi asam-basa:
Langkah kedua:
Menghitung massa KOH:
Jawaban: B
13. Pada persamaan reaksi yang belum setara berikut:
SO2(g) + O2(g) ® SO3(g)
Perbandingan volume pereaksi dan hasil reaksi yang stoikiometris sesuai Hukum Gay Lussac adalah ….
Pembahasan soal nomor 13:
Menurut hukum Gay Lussac:
Perbandingan volume = perbandingan koefisien
Untuk memperoleh koefisien, reaksi tersebut harus disetarakan dulu:
2SO2(g) + O2(g) ® 2SO3(g)
Perbandingan yang menunjukkan perbandingan
adalah:
14. Berikut ini beberapa spesi kimia yang dapat berpasangan membentuk larutan penyangga.
(1) HPO42-
(2) H3PO3
(3) H2PO4-
(4) H2CO3
(5) HCO3-
Pasangan spesi kimia yang terdapat dalam sel untuk menjaga pH cairan intrasel adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
Pembahasan soal nomor 14:
Pasangan spesi kimia yang terdapat dalam sel (intra sel):
HPO42- dan H2PO4-
(1) dan (3)
Jawaban: B
15. Campuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH dapat menghasilkan garam yang terhidrolisis sebagian. Dari percobaan diperoleh data seperti dalam tabel berikut :
Jika diketahui Ka CH3COOH = 1 x 10-5 maka urutan kenaikan pH campuran adalah ….
A. (3), (2), (1)
B. (3), (1), (2)
C. (2), (3), (1)
D. (1), (3), (2)
A. (1), (2), (3)
Pembahasan soal nomor 15:
Stoikiometri reaksi percobaan 1:
Karena asam dan basa habis bereaksi, sistem ini merupakan hidrolisis garam, bersifat basa.
Stoikiometri reaksi percobaan 2:
Karena asam dan basa habis bereaksi, sistem ini merupakan hidrolisis garam, bersifat basa.
Stoikiometri reaksi percobaan 3:
Karena asam dan basa habis bereaksi, sistem ini merupakan hidrolisis garam, bersifat basa.
Rumus hidrolisis garam tersebut adalah:
Dari reaksi di atas, [OH-] berbanding lurus dengan [CH3COO-].
pH semakin besar =
[OH-] semakin besar =
[CH3COO-] semakin besar.
Jadi, langsung hitung [CH3COO-] pada tiap percobaan:
Kesimpulan: urutan kenaikan pH adalah (1), (2), (3)
Jawaban: E
16. Larutan CaCl2 0,1 M sebanyak 50 mL ditambahkan dalam 50 mL larutan Na2CO3 0,1 M. Massa endapan CaCO3 yang terjadi adalah ….
(Ar Ca = 40; C = 12; O = 16;
Ksp CaCO3 = 1 x 10-10)
A. 0,25 gram
B. 0,50 gram
C. 0,75 gram
D. 1,00 gram
E. 1,50 gram
Pembahasan soal nomor 16:
Dengan Ksp CaCO3, maka kelarutan CaCO3 dapat dihitung:
Ksp CaCO3 = s2
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa CaCO3 yang terlarut sangat sedikit. Sehingga dapat dikatakan bahwa hampir semua CaCO3 yang dihasilkan akan mengendap, yaitu 5 mmol atau 0,005 mol.
Massa CaCO3 yang mengendap:
Mol x Mr = 0,005 x 100 = 0,5 gram.
Jawaban: B
17. Berikut ini adalah nama senyawa yang mengandung unsur nitrogen: amonia, dinitrogen trioksida dan barium nitrida. Bilangan oksidasi unsur hidrogen, oksigen dan barium pada senyawa tersebut, berturut-turut adalah ….
A. +3, +2, +6
B. +1, +3, +2
C. +1, +2, +2
D. +3, +3, +3
E. +1, +2, +2
Pembahasan soal nomor 17:
a. Senyawa amonia (NH3)
Sesuai aturan biloks, biloks H dalam senyawa = +1, kecuali dalam senyawa antara H dengan unsur logam. Jadi biloks H dalam NH3 adalah +1.
b. Senyawa dinitrogen trioksida (N2O3)
Sesuai aturan biloks, biloks O dalam senyawa adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida (biloks O = -1) dan dalam senyawa superoksida (biloks O = - ½). Jadi, biloks O dalam N2O3 adalah -2.
c. Senyawa barium nitrida (Ba3N2)
Sesuai dengan aturan biloks, biloks unsur golongan IIA dalam senyawa adalah +2. Jad, biloks Ba dalam Ba3N2 adalah +2 .
Jadi, biloks H, O, dan Ba berturut-turut adalah +1, -2, +2
Jawaban: E
18. Perhatikan senyawa-senyawa berikut!
(1) BeH2
(2) CH4
(3) H2O
(4) HF
(5) H2S
Senyawa yang antar molekulnya hanya terdapat gaya London adalah …
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
Pembahasan soal nomor 18:
Senyawa yang antar molekulnya hanya terdapat gaya London adalah senyawa yang bersifat nonpolar.
Senyawa nonpolar tidak mempunyai pasangan elektron bebas pada atom pusatnya dan bentuk molekulnya simetri.
Senyawa yang bersifat nonpolar:
(1) BeH2 = linear
(2) CH4 = tetrahedral
Jawaban: A
19. Larutan tembaga(II) sulfat dielektrolisis menggunakan arus searah sebesar 9,65 A. Jika diketahui Ar Cu = 63,5 dan 1 F = 96.500 C, maka untuk mendapatkan endapan tembaga di katoda sebanyak 12,7 gram, elektrolisis harus dilakukan selama ….
A. 96 5 detik
B. 1.000 detik
C. 1.930 detik
D. 2.000 detik
E. 4.000 detik
Pembahasan soal nomor 19:
Massa endapan logam yang dihasilkan di katode dapat dihitung dengan rumus:
Jawaban: E
20. Larutan 100 mL HNO3 1 M dicampur dengan larutan 100 mL KOH 1 M dalam kalorimeter. Campuran itu menyebabkan kenaikan suhu sebesar 6 oC. Jika kalor jenis air 4,2 Jg-1K-1 dan massa jenis larutan dianggap 1 gram/mL. Maka persamaan termokimia paling tepat adalah ….
A. HNO3(aq) + KOH(aq) ® KNO3(aq) + H2O(l) DH = +50,4 kJ.mol-1
B. HNO3(aq) + KOH(aq) ® KNO3(aq) + H2O(l) DH = +25,2 kJ.mol-1
C. HNO3(aq) + KOH(aq) ® KNO3(aq) + H2O(l) DH = -50,4 kJ.mol-1
D. HNO3(aq) + KOH(aq) ® KNO3(aq) + H2O(l) DH = -25,2 kJ.mol-1
E. HNO3(aq) + KOH(aq) ® KNO3(aq) + H2O(l) DH = +504 kJ.mol-1
Pembahasan soal nomor 20:
Perhitungan pada percobaan kalorimetri adalah:
Dalam persamaan termokimia, koefisien reaksi menyatakan jumlah mol zat yang terlibat.
Untuk mengetahui jumlah mol yang terlibat reaksi, dapat dituliskan stoikiometri reaksinya:
Jadi, hasil perhitungan adalah untuk 0,1 mol H2O yang dihasilkan.
Untuk 1 mol H2O yang hasilkan, maka:
Jawaban: C
21. Perhatikan rumus struktur senyawa karbon berikut!
Nama senyawa yang merupakan isomer fungsi dari senyawa tersebut adalah ….
A. 1-butanol
B. metoksi etana
C. etoksi etana
D. 2-metil-1-propanol
E. 2-butanol
Pembahasan soal nomor 21:
Senyawa dengan rumus struktur:
termasuk deret homolog (golongan) alkohol.
Senyawa yang merupakan isomer fungsi dari alkohol adalah eter (alkoksi alkana).
Senyawa yang termasuk eter, dengan jumlah atom C sebanyak 4 adalah etoksi etana.
Jawaban: C
22. Perhatikan beberapa reaksi sebagai berikut:
1. 2H2O(g) ® 2H2(g) + O2(g) DH = +484 kJ
2. H2(g) ® 2H(g) DH = +436 kJ
3. O2(g) ® 2O(g) DH = +500 kJ
Besarnya energi ikatan rata-rata O – H adalah ….
A. 355 kJ.mol-1
B. 452 kJ.mol-1
C. 464 kJ.mol-1
D. 888 kJ.mol-1
E. 928 kJ.mol-1
Pembahasan soal nomor 22:
Energi ikatan O – H dapat dihitung melalui reaksi penguraian H2O:
2H2O(g) ® 2H2(g) + O2(g) DH = +484 kJ
DHreaksi = SEikatan kiri - SEikatan kanan
+484 = 4(O – H) – {2(H – H) + O = O}
+484 = 4(O – H) – (2 x 436 + +500)
4(O – H) = +484 + 872 + 500
4(O – H) = +1856
O – H = +464
Jadi, energi ikatan rata-rata O – H adalah +464 kJ.mol-1.
Jawaban: C
23. Perhatikan gambar percobaan antara logam Mg dengan asam klorida:
Berdasarkan data percobaan tersebut yang merupakan variabel bebas, variabel terkontrol dan variabel terikat adalah ….
A. konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg, laju reaksi
B. konsentrasi HCl, laju reaksi, luas permukaan logam Mg
C. luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl, laju reaksi
D. laju reaksi, konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg
E. laju reaksi, luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl
Pembahasan soal nomor 23:
ü Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
ü Variabel terkontrol adalah faktor-faktor yang diusakan untuk dinetralisasi oleh peneliti.
ü Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul.
Jadi, dalam percobaan ini:
ü Variabel bebas: konsentrasi HCl
ü Variabel terkontrol: luar permukaan Mg dan massa logam Mg.
ü Variabel terikat: laju reaksi
Jawaban: A
24. Pengamatan laju untuk reaksi:
2N2O4(g) + O2(g) ® N2O5(g)
disajikan adlam tabel berikut:
Rumus persamaan laju reaksi yang benar adalah ….
A. v = k [N2O4]2 [O2]
B. v = k [N2O4]2 [O2]2
C. v = k [N2O4] [O2]2
D. v = k [N2O4] [O2]
E. v = k [N2O4]
Pembahasan soal nomor 24:
Untuk menentukan orde reaksi terhadap N2O4, dapat digunakan data di mana konsentrasi O2 sama, yaitu data 2 dan 3
Untuk menentukan orde reaksi terhadap O2, dapat digunakan data di mana konsentrasi N2O4 sama, yaitu data 1 dan 2
Rumus persamaan laju reaksi:
Jawaban: E
25. Perhatikan persamaan reaksi kesetimbangan berikut!
Apabila pada suhu tetap, ke dalam sistem kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Fe3+ maka kesetimbangan bergeser ke arah ….
A. kanan, warna bertambah merah
B. kiri, warna memudar
C. kanan, warna memudar
D. kiri, warna bertambah merah
E. kiri, campuran menjadi tidak berwarna
Pembahasan soal nomor 25:
Reaksi kesetimbangan:
Jika ke dalam kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Fe3+ maka kesetimbangan akan bergeser arah lawan yaitu ke kanan, sehingga konsentrasi ion FeSCN2+ akan bertambah, dan warna campuran menjadi semakin merah.
Jawaban : A
26. Suatu kesetimbangan mempunyai rumus tetapan kesetimbangan sebagai berikut:
Persamaan reaksi yang tepat, berdasarkan tetapan kesetimbangan tersebut adalah ….
A. 2HCl(aq) BiCl3(aq) + H2O(l)
B. BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq)
C. BiOCl(s) + 2HCl(aq) BiCl3(aq) + H2O(l)
D. BiOCl(s) + HCl(aq) BiCl3(aq) + H2O(g)
E. BiCl(aq) + H2O(g) BiOCl(s) + HCl(aq)
Pembahasan soal nomor 26:
Untuk persamaan tetapan kesetimbangan:
Reaksi kesetimbangan yang tepat adalah:
BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq)
Fase yang dimasukkan dalam persamaan Kc adalah: (aq) dan (g)
Sedangkan (s) dan (l) tidak dimasukkan dalam persamaan Kc.
Jawaban: B
27. Perhatikan struktur molekul monomer berikut!
Pembahasan soal nomor 27:
Monomer : CH2 = CH – CH3
(propena)
Reaksi polimerisasi:
Kegunaan: pengemasan, tekstil (misalnya tali dan karpet), wadah plastik, komponen otomotif, dll.
Jawaban: D
28. Berikut ini beberapa penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari:
(1) Penyerapan air oleh akar tanaman;
(2) Penambahan garam dalam pembuatan es putar;
(3) Penambahan garam untuk mencairkan salju;
(4) Penggunaan garam untuk membunuh lintah; dan
(5) Menambahkan etilen glikol pada radiator mobil.
Penerapan tekanan osmotik terdapat pada peristiwa nomor ….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (5)
E. (4) dan (5)
Pembahasan soal nomor 28:
Berikut ini penjabaran sifat koligatif tiap peristiwa:
(1) penyerapan air oleh akar tanaman; termasuk osmosis
(2) penambahan garam dalam pembuatan es putar; termasuk penurunan titik beku
(3) penambahan garam untuk mencairkan salju; termasuk penurunan titik beku
(4) penggunaan garam untuk membunuh lintah; termasuk tekanan osmotik
(5) menambahkan etilen glikol pada radiator mobil; termasuk penurunan titik beku
Yang termasuk tekanan osmotik adalah (1) dan (4)
Jawaban: B
29. Perhatikan gambar berikut!
Larutan yang memiliki tekanan uap paling besar ditunjukkan oleh gambar …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan soal nomor 29:
Tekanan uap larutan paling besar berarti penurunan tekanan uap paling kecil.
Penurunan tekanan uap berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut, sesuai rumus:
...
Perhitungan fraksi mol zat terlarut sebagai berikut:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Larutan yang tekanan uapnya paling besar, adalah penurunan tekanan uapnya paling kecil, atau fraksi mol nya paling kecil, yaitu: (1)
Jawaban: A
30. Baterai Leclanche pada saat digunakan terjadi reaksi:
Zn(s) + 2NH4+ 2MnO2(s) ® Mn2O3(s)
Zn2+(aq) + 2NH3(aq) + H2O(l)
Spesi yang bertindak sebagai reduktor dan hasil reduksi berturut-turut adalah ….
A. Zn dan NH4+
B. NH4+ dan Zn2+
C. Mn2O3 dan Zn2+
D. Zn dan Mn2O3
E. NH4+ dan NH3
Pembahasan soal nomor 30:
Berikut reaksi redoks yang terjadi:
Reduksi: MnO2 ® Mn2O3
(biloks Mn berubah dari +4 menjadi +3)
Oksidasi: Zn ® Zn2+
(biloks Zn berubah dari 0 menjadi +2)
Reduktor: zat yang mengalami oksidasi, yaitu Zn
Hasil reduksi: Mn2O3
Jawaban: D
31. Perhatikan rangkaian sel Volta berikut!
Nomor gambar, notasi sel, dan harga Eosel yang tepat adalah ….
Pembahasan soal nomor 31:
Pada deret Volta, reaksi spontan terjadi jika logam yang berada lebih di kanan mengalami reduksi/ menangkap elektron (sebagai katode atau kutub positif).
Deret Volta:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn
Cr Fe Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au
Reaksi nomor (3) :
Karena Zn di kiri Cu, maka reaksi tidak spontan atau Eosel negatif
Jawaban: C
32. Perhatikan gambar berikut!
Tabung yang berisi paku paling lambat korosi adalah ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan soal nomor 32:
Suatu logam akan mudah mengalami korosi jika bersentukan dengan logam lain yang kurang reaktif dibanding logam itu.
Dalam deret volta, logam yang kurang reaktif berada di sebelah kanannya.
Misalnya logam Fe, maka logam yang kurang reaktif dibanding Fe adalah:
Ni, Sn, Pb, Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
Sebaliknya, suatu logam akan sulit mengalami korosi jika bersentuhan dengan logam lain yang lebih reaktif atau di sebelah kirinya dalam deret volta. Misalnya, logam Fe akan sulit korosi jika bersentuhan dengan logam:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr
Foil adalah Aluminium.
Fe paling sulit korosi jika bersentuhan dengan logam yang paling reaktif, yaitu Mg.
Jawaban: D
33. Diketahui : Eo : Zn2+|Zn = - 0,76 V
Fe2+|Fe = - 0,44 V
Pb2+|Pb = - 0,13 V
Cu2+|Cu = + 0,34 V
Ag+|Ag = + 0,80 V
Diagram sel yang berlangsung spontan adalah ….
A. Cu|Cu2+úïZn2+|Zn
B. Ag|Ag+úïFe2+|Fe
C. Ag|Ag+úïZn2+|Zn
D. Pb|Pb2+úïCu2+|Cu
E. Pb|Pb2+úïZn2+|Zn
Pembahasan soal nomor 33:
Reaksi sel berlangsung spontan jika Eosel nya bernilai positif atau logam yang mengalami reduksi pada deret volta berada lebih di kanannya.
Pada reaksi yang D:
Pb|Pb2+ Cu2+|Cu ,
Eosel = Eo Cu2+|Cu - Eo Pb2+|Pb
= 0,34 – (-0,13)
= +0,47 volt
Atau cukup lihat, logam Cu berada di kanan Pb dalam deret volta
Jawaban: D
34. Perhatikan percobaan berikut!
Nama senyawa hasil reaksi tersebut adalah ….
A. metoksi etana
B. metil propanoat
C. metil sulfat
D. etil metanoat
E. etil etanoat
Pembahasan soal nomor 34:
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat (dalam suasana asam) menghasilkan ester.
CH3CH2OH + CH3COOH
(propanol) (asam asetat)
CH3COOCH2CH3 + H2O
(etil etanoat)
Jawaban: E
35. Perhatikan reaksi kimia berikut!
Reaksi eliminasi terdapat pada persamaan reaksi nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan soal nomor 35:
Pada reaksi eliminasi, terjadi pelepasan molekul kecil misalnya CO2 atau H2O. Terjadi perubahan ikatan tunggal (ikatan jenuh) menjadi ikatan rangkap (ikatan tak jenuh).
Pada reaksi nomor (2):
terjadi pekepasan molekul CH3OH dan terbentuk ikatan tak jenuh
Jawaban: B
36. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut!
RUmus senyawa o-hidroksibenzoat dan m-nitrotoluena berturut-turut ditunjukkan oleh gambar ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (3) dan (2)
E. (5) dan (4)
Pembahasan soal nomor 36:
ü orto-hidroksibenzoat
nomor 1 adalah gugus benzoat:
nomor 2 adalah gugus hidroksi: —OH
yaitu: nomor (1)
ü meta-nitrotoluena
nomor 1 adalah gugus toluena: —CH3
nomor 3 adalah gugus nitro: —NO2
yaitu: nomor (4)
Jawaban: C
37. Hasil uji senyawa karbohidrat adalah sebagai berikut:
(i) dengan Fehling A dan B menghasilkan endapan merah bata
(ii) dengan Tollens menghasilkan cermin perak
(iii) reaksi hidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama
Dari hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karbohidrat tersebut adalah….
A. glukosa
B. galaktosa
C. fruktosa
D. sukrosa
E. maltosa
Pembahasan soal nomor 37:
Uji Fehling dan Tollens positif menunjukkan karbohidrat mempuyai gugus pereduksi.
Hidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama yaitu maltosa.
Satu molekul maltosa jika dihrolisis menghasilkan 2 molekul glukosa
Jawaban: E
38. Beberapa bahan makanan dilakukan uji Biuret, Xantoproteat dan uji belerang, dan diperoleh data sebagai berikut:
Bahan makanan berprotein yang mengandung inti benzene dan belerang terdapat pada ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
F. Pembahasan soal nomor 38:
Bahan makanan berprotein yang mengandung cincin benzena dan unsur belerang menunjukkan:
v Hasil uji biuret positif: ungu
v Hasil uji xantoproteat positif: jingga
v Hasil uji timbal(II) asetat positif: endapan kehitaman.
Bahan makanan yang sesuai:
(1) dan (4)
Jawaban: B
39. Unsur dan memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia. Pernyataan yang tepat untuk kedua unsur tersebut adalah ….
A. titik leleh Mg > Al
B. keelektronegatifan Mg > Al
C. afinitas electron Mg > Al
D. sifat basa Mg < Al
E. energi pengionan Mg < Al
Pembahasan soal nomor 39:
Pembahasan soal nomor 39:
: 1s2 2s2 2p6 3s2
golongan IIA periode 3
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Golongan IIIA periode 3
Berikut ini sifat keperiodikan unsur dalam satu periode:
Semakin ke kanan:
v unsur periode 4, titik leleh semakin besar sampai Si lalu turun drastis
v keelektronegatifan semakin besar
v afinitas elektron semakin besar
v sifat basa semakin lemah
v energi pengionan semakin besar
Pernyataan yang paling tepat adalah:
E. Energi pengionan Mg<Al
Jawaban: E
40. Berikut ini adalah data kegunaan gas mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Pasangan yang tepat antara unsur dan kegunaannya dapat dilihat pada unsur ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (3) dan (5)
Pembahasan soal nomor 40:
Berikut ini unsur yang tepat sesuai kegunaannya:
Pasangan unsur gas mulia dan kegunaannya yang tepat adalah nomor (1), (2), (4), (5).
Jawaban: A
P
R
T
U
X
Unsur
|
Konfigurasi elektron
|
Nomor atom
| |
A. |
P
| [He] |
1
|
B. |
R
| [He] 2s2 |
5
|
C. |
T
| [He] 2s2 2p2 |
6
|
D. |
U
| [He] 2s2 2p4 |
7
|
E. |
X
| [He] 2s2 2p5 |
9
|
Dengan menghafalkan nomor atom gas mulia yaitu: 2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, dan 86Rn, kita dapat menentukan nomor atom unsur-unsur lain.
Unsur
|
Nomor atom
|
Konfigurasi elektron
|
P
|
1
|
1s2
|
R
|
4
|
[He] 2s2
|
T
|
5
|
[He] 2s2 2p1
|
U
|
7
|
[He] 2s2 2p3
|
X
|
9
|
[He] 2s2 2p5
|
Jawaban: E
2. Perhatikan notasi 3 buah unsur berikut! 3Q; 11R; 19T
Gambar yang benar untuk menunjukkan energi ionisasi tingkat pertama dari unsur-unsur tersebut adalah ....
Pembahasan soal nomor 2:
Unsur
|
Konfigurasi elektron
|
Periode
|
golongan
|
3 Q
| [He] 2s1 |
2
|
IA
|
11 R
| [Ne] 3s1 |
3
|
IA
|
19 T
| [Ar] 4s1 |
4
|
IA
|
Jadi, energi ionisasi pertama:
Q > R > T
Jawaban: D
3. Perhatikan gambar struktur Lewis beberapa senyawa berikut!
Senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet atau duplet adalah ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan soal nomor 3:
Kaidah oktet dan duplet menyatakan bahwa atom-atom selain gas mulia mempunyai kecenderungan untuk menyamakan konfigurasi elektronnya seperti gas mulia yaitu dengan 8 elektron valensi, kecuali He yaitu dengan 2 elektron valensi.
Dalam soal ini, atom H mengikuti duplet, sedangkan Cl, I, dan O mengikuti oktet.
Atom B tidak mengikuti oktet, yaitu dengan 6 elektron valensi.
Jadi, senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet adalah BCl3.
Jawaban: E
4. Perhatikan data keelektronegatif-an beberapa unsur berikut!
Unsur
|
Keelektronegatifan
|
A
|
2,1
|
Q
|
4,0
|
R
|
3,5
|
T
|
3,0
|
X
|
2,8
|
A. AQ
B. AR
C. QT
D. RT
E. TX
Pembahasan soal nomor 4:
Tingkat kepolaran senyawa yang berupa molekul diatomik dapat ditentukan dengan menentukan perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang berikatan.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan maka semakin polar.
Senyawa
|
Perbedaan Keelektronegatifan
|
AQ
|
4,0 – 2,1 = 1,9
|
AR
|
3,5 – 2,1 = 1,4
|
QT
|
4,0 – 3,0 = 1,0
|
RT
|
3,5 – 3,0 = 0,5
|
TX
|
3,0 – 2,8 = 0,2
|
5. Perhatikan data sifat fisik dari dua buah zat berikut!
Senyawa
|
Titik Leleh (oC)
|
Daya Hantar Listrik
| |
Lelehan
|
Larutan
| ||
P
|
-115
|
Tidak menghantarkan
|
Menghantarkan
|
Q
|
810
|
Menghantarkan
|
Menghantarkan
|
A. ion dan kovalen nonpolar
B. kovalen polar dan kovalen nonpolar
C. kovalen polar dan ion
D. kovalen polar dan hidrogen
E. hidrogen dan ion
Pembahasan soal nomor 5:
Senyawa P mempunyai titik leleh relatif rendah, dan dapat menghantarkan listrik dalam fase larutan: termasuk senyawa kovalen polar.
Senyawa Q mempunyai titik leleh relatif tinggi dan dapat menghantarkan listrik dalam fase lelehan dan larutan, termasuk senyawa ion.
Jawaban: C
6. Konfigurasi elektron X dan Y berturut-turut adalah :
X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Y : 1s2 2s2 2p5
Jika X dan Y membentuk senyawa XY3 maka bentuk molekulnya adalah ....
A. huruf T
B. segitiga datar
C. piramida segitiga
D. piramida segiempat
E. bipiramida segitiga
Pembahasan soal nomor 6:
Pada senyawa XY3, atom X merupakan atom pusatn dan atom Y merupakan atom keliling.
Rumus:
PEI = jumlah atom keliling = 3
PEB =
=
Tipe molekul: AX3E
Bentuk molekul: segitiga piramida
Jawaban: C
7. Perhatikan tabel berikut yang berisi rumus senyawa dan nama senyawa kimia:
No.
|
Rumus Senyawa
|
Nama Senyawa
|
(1)
| NaCO3 | natrium karbonat |
(2)
| MgPO4 | magnesium fosfat |
(3)
| Al2(SO4)3 | aluminium sulfat |
(4)
| Ba(NO3)2 | barium nitrat |
(5)
| CH3COOCa | kalsium asetat |
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)
Pembahasan soal nomor 7:
Berikut ini tabel nama senyawa yang sesuai dengan rumus senyawanya:
No.
|
Rumus Senyawa
|
Nama Senyawa
|
(1)
| Na2CO3 | natrium karbonat |
(2)
| Mg3(PO4)2 | magnesium fosfat |
(3)
| Al2(SO4)3 | aluminium sulfat |
(4)
| Ba(NO3)2 | barium nitrat |
(5)
| (CH3COO)2Ca | kalsium asetat |
8. Perhatikan persamaan reaksi berikut!
4Fe(s) + 3O2(g) ® 2Fe2O3(s)
Pernyataan yang benar tentang persamaan reaksi tersebut adalah ....
A. Fe merupakan reaktan yang berwujud padat
B. Fe merupakan produk yang berwujud padat
C. Fe2O3 merupakan produk yang berwujud cair
D. Fe2O3 merupakan produk yang berwujud gas
E. O2 merupakan produk yang berwujud gas
Pembahasan soal nomor 8:
Reaktan adalah zat yang bereaksi, letaknya di sebelah kiri tanda panah (®), yaitu:
Fe(s) yang berwujud pada (solid)
O2(g) yang berwujud gas
Produk adalah zat yang dihasilkan dari reaksi, letaknya di sebelah kanan tanda panah (®), yaitu:
Fe2O3(s) yang berwujud padat (solid)
Pernyataan yang paling tepat:
“Fe merupakan produk yang berwujud padat”
Jawaban: A
9. Sebanyak 32 gram serbuk sulfur direaksikan dengan 32 gram gas oksigen dalam ruang tertutup menghasilkan gas sulfur dioksida menurut reaksi:
2 S(s) + 2 O2(g) ® 2 SO2(g)
Massa gas sulfur dioksida yang dihasilkan pada reaksi tersebut sebanyak .... (Ar S = 32; O = 16)
A. 30 gram
B. 32 gram
C. 34 gram
D. 40 gram
E. 64 gram
Pembahasan soal nomor 9:
Menentukan mol sulfur dan mol oksigen:
mol S = gram/Ar = 32/32 = 1 mol
mol O2 = gram/Mr = 32/32 = 1 mol
Menuliskan stoikiometri reaksi:
2S(s)
|
+
|
2O2(g)
|
®
|
2SO2(g)
| |
Mula: |
1 mol
|
1 mol
|
-
| ||
Reaksi: |
1 mol
|
1 mol
|
1 mol
| ||
Sisa: |
-
|
-
|
1 mol
|
= 1 x 64
= 64 gram
Jawaban: E
10. Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!
No.
|
Pengamatan Pada
| |
Elektroda
|
Lampu
| |
(1)
| Tidak ada gelembung | Padam |
(2)
| Sedikit gelembung | Padam |
(3)
| Sedikit gelembung | Redup |
(4)
| Banyak gelembung | Redup |
(5)
| Banyak gelembung | menyala |
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (5)
C. (4) dan (5)
D. (5) dan (1)
E. (5) dan (3)
Pembahasan soal nomor 10:
Uji daya hantar listrik larutan yang benar ditunjukkan oleh tabel berikut:
Jenis larutan
|
Elektroda
|
lampu
|
Non elektrolit
|
Tidak ada gelembung
|
Padam
|
Elektrolit lemah
|
Sedikit gelembung
|
Padam/redup
|
Elektrolit kuat
|
Banyak gelembung
|
Menyala
|
Senyawa yang menunjukkan non elektrolit: (1)
Jawaban: D
11. Asam oksalat (H2C2O4) merupakan asam lemah bivalen yang terionisasi menurut reaksi:
Larutan H2C2O4 0,1 M akan memiliki pH sebesar ....
A.
B.
C.
D.
E.
Pembahasan soal nomor 11:
Menghitung konsentrasi ion H+ dalam asam lemah dengan rumus:
Karena H2C2O4 merupakan asam lemah polivalen, sehingga mempunyai tetapan ionisasi asam lemah Ka1 dan Ka 2. Tetapan ionisasi yang digunakan dalam rumus hanya Ka1. Sehingga :
pH = 2 – log
Jawaban: A
12. Perhatikan gambar titrasi berikut!
Larutan KOH 25 mL dititrasi dengan 25 mL HCl 0,2 M menggunakan indikator fenolftalein. Massa KOH tersebut adalah …. (Mr KOH = 56)
A. 0,028 gram
B. 0,28 gram
C. 2,8 gram
D. 28 gram
E. 280 gram
Pembahasan soal nomor 12:
Langkah pertama:
Menghitung molaritas cuka yang bereaksi dengan rumus titrasi asam-basa:
Langkah kedua:
Menghitung massa KOH:
Jawaban: B
13. Pada persamaan reaksi yang belum setara berikut:
SO2(g) + O2(g) ® SO3(g)
Perbandingan volume pereaksi dan hasil reaksi yang stoikiometris sesuai Hukum Gay Lussac adalah ….
Volume SO2 (mL)
|
Volume O2 (mL)
|
Volume SO3 (mL)
| |
A. |
20
|
10
|
30
|
B. |
20
|
15
|
30
|
C. |
25
|
10
|
25
|
D. |
30
|
15
|
30
|
E |
30
|
10
|
30
|
Pembahasan soal nomor 13:
Menurut hukum Gay Lussac:
Perbandingan volume = perbandingan koefisien
Untuk memperoleh koefisien, reaksi tersebut harus disetarakan dulu:
2SO2(g) + O2(g) ® 2SO3(g)
Perbandingan yang menunjukkan perbandingan
adalah:
30 : 15 : 30
Jawaban: D 14. Berikut ini beberapa spesi kimia yang dapat berpasangan membentuk larutan penyangga.
(1) HPO42-
(2) H3PO3
(3) H2PO4-
(4) H2CO3
(5) HCO3-
Pasangan spesi kimia yang terdapat dalam sel untuk menjaga pH cairan intrasel adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
Pembahasan soal nomor 14:
Pasangan spesi kimia yang terdapat dalam sel (intra sel):
HPO42- dan H2PO4-
(1) dan (3)
Jawaban: B
15. Campuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH dapat menghasilkan garam yang terhidrolisis sebagian. Dari percobaan diperoleh data seperti dalam tabel berikut :
Perco-
baan
|
CH3COOH
|
NaOH
| ||
Volume
(mL)
|
Konsen-trasi (M)
|
Volume
(mL)
|
Konsen-trasi (M)
| |
(1)
|
50
|
0,1
|
50
|
0,1
|
(2)
|
50
|
0,2
|
50
|
0,2
|
(3)
|
100
|
0,4
|
100
|
0,4
|
A. (3), (2), (1)
B. (3), (1), (2)
C. (2), (3), (1)
D. (1), (3), (2)
A. (1), (2), (3)
Pembahasan soal nomor 15:
Stoikiometri reaksi percobaan 1:
CH3COOH
|
+
|
NaOH
|
®
|
CH3COONa
|
+
|
H2O
| |
Mula: |
5 mmol
|
5 mmol
|
-
|
-
| |||
Reaksi: |
5
|
5
|
5
|
5
| |||
Sisa: |
-
|
-
|
5 mmol
|
5
|
Stoikiometri reaksi percobaan 2:
CH3COOH
|
+
|
NaOH
|
®
|
CH3COONa
|
+
|
H2O
| |
Mula: |
10 mmol
|
10 mmol
|
-
|
-
| |||
Reaksi: |
10
|
10
|
10
|
10
| |||
Sisa: |
-
|
-
|
10 mmol
|
10
|
Stoikiometri reaksi percobaan 3:
CH3COOH
|
+
|
NaOH
|
®
|
CH3COONa
|
+
|
H2O
| |
Mula: |
40 mmol
|
40 mmol
|
-
|
-
| |||
Reaksi: |
40
|
40
|
40
|
40
| |||
Sisa: |
-
|
-
|
40 mmol
|
40
|
Rumus hidrolisis garam tersebut adalah:
Dari reaksi di atas, [OH-] berbanding lurus dengan [CH3COO-].
pH semakin besar =
[OH-] semakin besar =
[CH3COO-] semakin besar.
Jadi, langsung hitung [CH3COO-] pada tiap percobaan:
Kesimpulan: urutan kenaikan pH adalah (1), (2), (3)
Jawaban: E
16. Larutan CaCl2 0,1 M sebanyak 50 mL ditambahkan dalam 50 mL larutan Na2CO3 0,1 M. Massa endapan CaCO3 yang terjadi adalah ….
(Ar Ca = 40; C = 12; O = 16;
Ksp CaCO3 = 1 x 10-10)
A. 0,25 gram
B. 0,50 gram
C. 0,75 gram
D. 1,00 gram
E. 1,50 gram
Pembahasan soal nomor 16:
CaCl2(aq)
|
+
|
Na2CO3(aq)
|
®
|
CaCO3(s)
|
+
|
2NaCl(aq)
| |
Mula: |
50 x 0,1 = 5 mmol
|
50 x 0,1 =
5 mmol
|
-
|
-
| |||
Reaksi: |
5 mmol
|
5 mmol
|
5 mmol
|
10 mmol
| |||
Sisa: |
-
|
-
|
5 mmol
|
10 mmol
|
Ksp CaCO3 = s2
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa CaCO3 yang terlarut sangat sedikit. Sehingga dapat dikatakan bahwa hampir semua CaCO3 yang dihasilkan akan mengendap, yaitu 5 mmol atau 0,005 mol.
Massa CaCO3 yang mengendap:
Mol x Mr = 0,005 x 100 = 0,5 gram.
Jawaban: B
17. Berikut ini adalah nama senyawa yang mengandung unsur nitrogen: amonia, dinitrogen trioksida dan barium nitrida. Bilangan oksidasi unsur hidrogen, oksigen dan barium pada senyawa tersebut, berturut-turut adalah ….
A. +3, +2, +6
B. +1, +3, +2
C. +1, +2, +2
D. +3, +3, +3
E. +1, +2, +2
Pembahasan soal nomor 17:
a. Senyawa amonia (NH3)
Sesuai aturan biloks, biloks H dalam senyawa = +1, kecuali dalam senyawa antara H dengan unsur logam. Jadi biloks H dalam NH3 adalah +1.
b. Senyawa dinitrogen trioksida (N2O3)
Sesuai aturan biloks, biloks O dalam senyawa adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida (biloks O = -1) dan dalam senyawa superoksida (biloks O = - ½). Jadi, biloks O dalam N2O3 adalah -2.
c. Senyawa barium nitrida (Ba3N2)
Sesuai dengan aturan biloks, biloks unsur golongan IIA dalam senyawa adalah +2. Jad, biloks Ba dalam Ba3N2 adalah +2 .
Jadi, biloks H, O, dan Ba berturut-turut adalah +1, -2, +2
Jawaban: E
18. Perhatikan senyawa-senyawa berikut!
(1) BeH2
(2) CH4
(3) H2O
(4) HF
(5) H2S
Senyawa yang antar molekulnya hanya terdapat gaya London adalah …
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
Pembahasan soal nomor 18:
Senyawa yang antar molekulnya hanya terdapat gaya London adalah senyawa yang bersifat nonpolar.
Senyawa nonpolar tidak mempunyai pasangan elektron bebas pada atom pusatnya dan bentuk molekulnya simetri.
Senyawa yang bersifat nonpolar:
(1) BeH2 = linear
(2) CH4 = tetrahedral
Jawaban: A
19. Larutan tembaga(II) sulfat dielektrolisis menggunakan arus searah sebesar 9,65 A. Jika diketahui Ar Cu = 63,5 dan 1 F = 96.500 C, maka untuk mendapatkan endapan tembaga di katoda sebanyak 12,7 gram, elektrolisis harus dilakukan selama ….
A. 96 5 detik
B. 1.000 detik
C. 1.930 detik
D. 2.000 detik
E. 4.000 detik
Pembahasan soal nomor 19:
Massa endapan logam yang dihasilkan di katode dapat dihitung dengan rumus:
Jawaban: E
20. Larutan 100 mL HNO3 1 M dicampur dengan larutan 100 mL KOH 1 M dalam kalorimeter. Campuran itu menyebabkan kenaikan suhu sebesar 6 oC. Jika kalor jenis air 4,2 Jg-1K-1 dan massa jenis larutan dianggap 1 gram/mL. Maka persamaan termokimia paling tepat adalah ….
A. HNO3(aq) + KOH(aq) ® KNO3(aq) + H2O(l) DH = +50,4 kJ.mol-1
B. HNO3(aq) + KOH(aq) ® KNO3(aq) + H2O(l) DH = +25,2 kJ.mol-1
C. HNO3(aq) + KOH(aq) ® KNO3(aq) + H2O(l) DH = -50,4 kJ.mol-1
D. HNO3(aq) + KOH(aq) ® KNO3(aq) + H2O(l) DH = -25,2 kJ.mol-1
E. HNO3(aq) + KOH(aq) ® KNO3(aq) + H2O(l) DH = +504 kJ.mol-1
Pembahasan soal nomor 20:
Perhitungan pada percobaan kalorimetri adalah:
Dalam persamaan termokimia, koefisien reaksi menyatakan jumlah mol zat yang terlibat.
Untuk mengetahui jumlah mol yang terlibat reaksi, dapat dituliskan stoikiometri reaksinya:
HNO3(aq)
|
+
|
KOH(aq)
|
®
|
NaNO3(aq)
|
+
|
H2O(l)
| |
Mula: |
1 x 0,1
= 0,1 mol
|
1 x 0,1 =
0,1 mol
|
-
|
-
| |||
Reaksi: |
0,1 mol
|
0,1 mol
|
0,1 mol
|
0,1 mol
| |||
Sisa: |
-
|
-
|
0,1 mol
|
0,1 mol
|
Untuk 1 mol H2O yang hasilkan, maka:
Jawaban: C
21. Perhatikan rumus struktur senyawa karbon berikut!
Nama senyawa yang merupakan isomer fungsi dari senyawa tersebut adalah ….
A. 1-butanol
B. metoksi etana
C. etoksi etana
D. 2-metil-1-propanol
E. 2-butanol
Pembahasan soal nomor 21:
Senyawa dengan rumus struktur:
termasuk deret homolog (golongan) alkohol.
Senyawa yang merupakan isomer fungsi dari alkohol adalah eter (alkoksi alkana).
Senyawa yang termasuk eter, dengan jumlah atom C sebanyak 4 adalah etoksi etana.
Jawaban: C
22. Perhatikan beberapa reaksi sebagai berikut:
1. 2H2O(g) ® 2H2(g) + O2(g) DH = +484 kJ
2. H2(g) ® 2H(g) DH = +436 kJ
3. O2(g) ® 2O(g) DH = +500 kJ
Besarnya energi ikatan rata-rata O – H adalah ….
A. 355 kJ.mol-1
B. 452 kJ.mol-1
C. 464 kJ.mol-1
D. 888 kJ.mol-1
E. 928 kJ.mol-1
Pembahasan soal nomor 22:
Energi ikatan O – H dapat dihitung melalui reaksi penguraian H2O:
2H2O(g) ® 2H2(g) + O2(g) DH = +484 kJ
DHreaksi = SEikatan kiri - SEikatan kanan
+484 = 4(O – H) – {2(H – H) + O = O}
+484 = 4(O – H) – (2 x 436 + +500)
4(O – H) = +484 + 872 + 500
4(O – H) = +1856
O – H = +464
Jadi, energi ikatan rata-rata O – H adalah +464 kJ.mol-1.
Jawaban: C
23. Perhatikan gambar percobaan antara logam Mg dengan asam klorida:
Berdasarkan data percobaan tersebut yang merupakan variabel bebas, variabel terkontrol dan variabel terikat adalah ….
A. konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg, laju reaksi
B. konsentrasi HCl, laju reaksi, luas permukaan logam Mg
C. luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl, laju reaksi
D. laju reaksi, konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg
E. laju reaksi, luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl
Pembahasan soal nomor 23:
ü Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
ü Variabel terkontrol adalah faktor-faktor yang diusakan untuk dinetralisasi oleh peneliti.
ü Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul.
Jadi, dalam percobaan ini:
ü Variabel bebas: konsentrasi HCl
ü Variabel terkontrol: luar permukaan Mg dan massa logam Mg.
ü Variabel terikat: laju reaksi
Jawaban: A
24. Pengamatan laju untuk reaksi:
2N2O4(g) + O2(g) ® N2O5(g)
disajikan adlam tabel berikut:
Perco-baan
|
[N2O4] (M)
|
[O2] (M)
|
Laju reaksi (M s-1)
|
1
|
0,1
|
0,1
|
2,4
|
2
|
0,1
|
0,2
|
2,4
|
3
|
0,2
|
0,2
|
4,8
|
A. v = k [N2O4]2 [O2]
B. v = k [N2O4]2 [O2]2
C. v = k [N2O4] [O2]2
D. v = k [N2O4] [O2]
E. v = k [N2O4]
Pembahasan soal nomor 24:
Untuk menentukan orde reaksi terhadap N2O4, dapat digunakan data di mana konsentrasi O2 sama, yaitu data 2 dan 3
Untuk menentukan orde reaksi terhadap O2, dapat digunakan data di mana konsentrasi N2O4 sama, yaitu data 1 dan 2
Rumus persamaan laju reaksi:
Jawaban: E
25. Perhatikan persamaan reaksi kesetimbangan berikut!
Fe3+(aq)
|
+
|
SCN-(aq)
|
FeSCN2+(aq)
| |
(kuning jingga)
|
(tidak berwarna)
|
(merah darah)
|
A. kanan, warna bertambah merah
B. kiri, warna memudar
C. kanan, warna memudar
D. kiri, warna bertambah merah
E. kiri, campuran menjadi tidak berwarna
Pembahasan soal nomor 25:
Reaksi kesetimbangan:
Fe3+(aq)
|
+
|
SCN-(aq)
|
FeSCN2+(aq)
| |
(kuning jingga)
|
(tidak berwarna)
|
(merah darah)
|
Jawaban : A
26. Suatu kesetimbangan mempunyai rumus tetapan kesetimbangan sebagai berikut:
Persamaan reaksi yang tepat, berdasarkan tetapan kesetimbangan tersebut adalah ….
A. 2HCl(aq) BiCl3(aq) + H2O(l)
B. BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq)
C. BiOCl(s) + 2HCl(aq) BiCl3(aq) + H2O(l)
D. BiOCl(s) + HCl(aq) BiCl3(aq) + H2O(g)
E. BiCl(aq) + H2O(g) BiOCl(s) + HCl(aq)
Pembahasan soal nomor 26:
Untuk persamaan tetapan kesetimbangan:
Reaksi kesetimbangan yang tepat adalah:
BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq)
Fase yang dimasukkan dalam persamaan Kc adalah: (aq) dan (g)
Sedangkan (s) dan (l) tidak dimasukkan dalam persamaan Kc.
Jawaban: B
27. Perhatikan struktur molekul monomer berikut!
CH2 = CH – CH3
Polimer yang dihasilkan serta kegunaannya adalah ….
Polimer
|
Kegunaan
| |
A. | Polibutadiena | Ban kendaraan |
B. | Polistirena | Penggaris plastik |
C. | Polietena | Kantong plastik |
D. | Polipropilena | Botol plastik |
E. | Nilon | Benang pancing |
Monomer : CH2 = CH – CH3
(propena)
Reaksi polimerisasi:
Kegunaan: pengemasan, tekstil (misalnya tali dan karpet), wadah plastik, komponen otomotif, dll.
Jawaban: D
28. Berikut ini beberapa penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari:
(1) Penyerapan air oleh akar tanaman;
(2) Penambahan garam dalam pembuatan es putar;
(3) Penambahan garam untuk mencairkan salju;
(4) Penggunaan garam untuk membunuh lintah; dan
(5) Menambahkan etilen glikol pada radiator mobil.
Penerapan tekanan osmotik terdapat pada peristiwa nomor ….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (5)
E. (4) dan (5)
Pembahasan soal nomor 28:
Berikut ini penjabaran sifat koligatif tiap peristiwa:
(1) penyerapan air oleh akar tanaman; termasuk osmosis
(2) penambahan garam dalam pembuatan es putar; termasuk penurunan titik beku
(3) penambahan garam untuk mencairkan salju; termasuk penurunan titik beku
(4) penggunaan garam untuk membunuh lintah; termasuk tekanan osmotik
(5) menambahkan etilen glikol pada radiator mobil; termasuk penurunan titik beku
Yang termasuk tekanan osmotik adalah (1) dan (4)
Jawaban: B
29. Perhatikan gambar berikut!
Larutan yang memiliki tekanan uap paling besar ditunjukkan oleh gambar …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan soal nomor 29:
Tekanan uap larutan paling besar berarti penurunan tekanan uap paling kecil.
Penurunan tekanan uap berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut, sesuai rumus:
...
Perhitungan fraksi mol zat terlarut sebagai berikut:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Larutan yang tekanan uapnya paling besar, adalah penurunan tekanan uapnya paling kecil, atau fraksi mol nya paling kecil, yaitu: (1)
Jawaban: A
30. Baterai Leclanche pada saat digunakan terjadi reaksi:
Zn(s) + 2NH4+ 2MnO2(s) ® Mn2O3(s)
Zn2+(aq) + 2NH3(aq) + H2O(l)
Spesi yang bertindak sebagai reduktor dan hasil reduksi berturut-turut adalah ….
A. Zn dan NH4+
B. NH4+ dan Zn2+
C. Mn2O3 dan Zn2+
D. Zn dan Mn2O3
E. NH4+ dan NH3
Pembahasan soal nomor 30:
Berikut reaksi redoks yang terjadi:
Reduksi: MnO2 ® Mn2O3
(biloks Mn berubah dari +4 menjadi +3)
Oksidasi: Zn ® Zn2+
(biloks Zn berubah dari 0 menjadi +2)
Reduktor: zat yang mengalami oksidasi, yaitu Zn
Hasil reduksi: Mn2O3
Jawaban: D
31. Perhatikan rangkaian sel Volta berikut!
Nomor gambar, notasi sel, dan harga Eosel yang tepat adalah ….
No.
|
Notasi sel
|
Nilai Eosel
| |
A. |
(1)
| Cu|Cu2+úïPb2+|Pb |
Positif
|
B. |
(2)
| Ni|Ni2+úïZn2+|Zn |
Positif
|
C. |
(3)
| Cu|Cu2+úï Zn2+|Zn |
Negatif
|
D. |
(4)
| Ni|Ni2+úïCu2+|Cu |
Negatif
|
E. |
(5)
| Pb|Pb2+úï Cu2+|Cu |
Positif
|
Pembahasan soal nomor 31:
Pada deret Volta, reaksi spontan terjadi jika logam yang berada lebih di kanan mengalami reduksi/ menangkap elektron (sebagai katode atau kutub positif).
Deret Volta:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn
Cr Fe Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au
Reaksi nomor (3) :
(3)
| Cu|Cu2+ Zn2+|Zn | Negatif |
Jawaban: C
32. Perhatikan gambar berikut!
Tabung yang berisi paku paling lambat korosi adalah ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan soal nomor 32:
Suatu logam akan mudah mengalami korosi jika bersentukan dengan logam lain yang kurang reaktif dibanding logam itu.
Dalam deret volta, logam yang kurang reaktif berada di sebelah kanannya.
Misalnya logam Fe, maka logam yang kurang reaktif dibanding Fe adalah:
Ni, Sn, Pb, Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
Sebaliknya, suatu logam akan sulit mengalami korosi jika bersentuhan dengan logam lain yang lebih reaktif atau di sebelah kirinya dalam deret volta. Misalnya, logam Fe akan sulit korosi jika bersentuhan dengan logam:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr
Foil adalah Aluminium.
Fe paling sulit korosi jika bersentuhan dengan logam yang paling reaktif, yaitu Mg.
Jawaban: D
33. Diketahui : Eo : Zn2+|Zn = - 0,76 V
Fe2+|Fe = - 0,44 V
Pb2+|Pb = - 0,13 V
Cu2+|Cu = + 0,34 V
Ag+|Ag = + 0,80 V
Diagram sel yang berlangsung spontan adalah ….
A. Cu|Cu2+úïZn2+|Zn
B. Ag|Ag+úïFe2+|Fe
C. Ag|Ag+úïZn2+|Zn
D. Pb|Pb2+úïCu2+|Cu
E. Pb|Pb2+úïZn2+|Zn
Pembahasan soal nomor 33:
Reaksi sel berlangsung spontan jika Eosel nya bernilai positif atau logam yang mengalami reduksi pada deret volta berada lebih di kanannya.
Pada reaksi yang D:
Pb|Pb2+ Cu2+|Cu ,
Eosel = Eo Cu2+|Cu - Eo Pb2+|Pb
= 0,34 – (-0,13)
= +0,47 volt
Atau cukup lihat, logam Cu berada di kanan Pb dalam deret volta
Jawaban: D
34. Perhatikan percobaan berikut!
Nama senyawa hasil reaksi tersebut adalah ….
A. metoksi etana
B. metil propanoat
C. metil sulfat
D. etil metanoat
E. etil etanoat
Pembahasan soal nomor 34:
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat (dalam suasana asam) menghasilkan ester.
CH3CH2OH + CH3COOH
(propanol) (asam asetat)
CH3COOCH2CH3 + H2O
(etil etanoat)
Jawaban: E
35. Perhatikan reaksi kimia berikut!
Reaksi eliminasi terdapat pada persamaan reaksi nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan soal nomor 35:
Pada reaksi eliminasi, terjadi pelepasan molekul kecil misalnya CO2 atau H2O. Terjadi perubahan ikatan tunggal (ikatan jenuh) menjadi ikatan rangkap (ikatan tak jenuh).
Pada reaksi nomor (2):
terjadi pekepasan molekul CH3OH dan terbentuk ikatan tak jenuh
Jawaban: B
36. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut!
RUmus senyawa o-hidroksibenzoat dan m-nitrotoluena berturut-turut ditunjukkan oleh gambar ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (3) dan (2)
E. (5) dan (4)
Pembahasan soal nomor 36:
ü orto-hidroksibenzoat
nomor 1 adalah gugus benzoat:
nomor 2 adalah gugus hidroksi: —OH
yaitu: nomor (1)
ü meta-nitrotoluena
nomor 1 adalah gugus toluena: —CH3
nomor 3 adalah gugus nitro: —NO2
yaitu: nomor (4)
Jawaban: C
37. Hasil uji senyawa karbohidrat adalah sebagai berikut:
(i) dengan Fehling A dan B menghasilkan endapan merah bata
(ii) dengan Tollens menghasilkan cermin perak
(iii) reaksi hidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama
Dari hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karbohidrat tersebut adalah….
A. glukosa
B. galaktosa
C. fruktosa
D. sukrosa
E. maltosa
Pembahasan soal nomor 37:
Uji Fehling dan Tollens positif menunjukkan karbohidrat mempuyai gugus pereduksi.
Hidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama yaitu maltosa.
Satu molekul maltosa jika dihrolisis menghasilkan 2 molekul glukosa
Jawaban: E
38. Beberapa bahan makanan dilakukan uji Biuret, Xantoproteat dan uji belerang, dan diperoleh data sebagai berikut:
Bahan
Makanan
|
Pereaksi yang diujikan
| ||
Biuret
|
Xantoproteat
|
Timbel (II) asetat
| |
(1)
| Ungu | Jingga | Endapan hitam |
(2)
| Biru muda | Jingga | Tidak berubah |
(3)
| Kuning | Kuning | Tidak berubah |
(4)
| Ungu | Jingga | Endapan hitam |
(5)
| Ungu | Kuning | Tidak berubah |
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
F. Pembahasan soal nomor 38:
Bahan makanan berprotein yang mengandung cincin benzena dan unsur belerang menunjukkan:
v Hasil uji biuret positif: ungu
v Hasil uji xantoproteat positif: jingga
v Hasil uji timbal(II) asetat positif: endapan kehitaman.
Bahan makanan yang sesuai:
(1) dan (4)
Jawaban: B
39. Unsur dan memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia. Pernyataan yang tepat untuk kedua unsur tersebut adalah ….
A. titik leleh Mg > Al
B. keelektronegatifan Mg > Al
C. afinitas electron Mg > Al
D. sifat basa Mg < Al
E. energi pengionan Mg < Al
Pembahasan soal nomor 39:
Pembahasan soal nomor 39:
: 1s2 2s2 2p6 3s2
golongan IIA periode 3
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Golongan IIIA periode 3
Berikut ini sifat keperiodikan unsur dalam satu periode:
Semakin ke kanan:
v unsur periode 4, titik leleh semakin besar sampai Si lalu turun drastis
v keelektronegatifan semakin besar
v afinitas elektron semakin besar
v sifat basa semakin lemah
v energi pengionan semakin besar
Pernyataan yang paling tepat adalah:
E. Energi pengionan Mg<Al
Jawaban: E
40. Berikut ini adalah data kegunaan gas mulia dalam kehidupan sehari-hari.
No.
|
Gas Mulia
|
Kegunaan
|
(1)
|
Helium
|
Pengisi balon udara
|
(2)
|
Neon
|
Pengisi lampu tabung
|
(3)
|
Argon
|
Campuran pengisi tabung elpiji
|
(4)
|
Krypton
|
Fotografi tingkat tinggi
|
(5)
|
Xenon
|
Pembuatan tabung elektron
|
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (3) dan (5)
Pembahasan soal nomor 40:
Berikut ini unsur yang tepat sesuai kegunaannya:
No.
|
Gas Mulia
|
Kegunaan
|
(1)
|
Helium
|
Pengisi balon udara, campuran dalam tabung oksigen
|
(2)
|
Neon
|
Pengisi lampu tabung
|
(3)
|
Argon
|
Pengisi bola lampu, atmosfer inert pada pengelasan
|
(4)
|
Krypton
|
Fotografi tingkat tinggi
Lampu landasan pesawat, mercusuar,
|
(5)
|
Xenon
|
Pembuatan tabung elektron,
Lampu blitz, obat bius, reaktor nuklir
|
Jawaban: A
No comments:
Post a Comment