Khusus pada stoikiometri larutan eletkrolit, terutama dalam pelarut air, maka dikaitkan denganteori asam-basa Arrhenius.
B. Garam
Garam didapatkan dari reaksi asam dan basa, yang berupa senyawa ion gabungan antara kation basa dan anion sisa asam. Di bawah ini adalah contoh reaksi ionisasi garam:
C. Oksida basa
Oksida basa adalah suatu senyawa logam (semua golongan IA, IIA, dan golongan B) yang tersusun atas unsur oksigen dan bersifat basa, serta termasuk senyawa ion. Contohnya: Na2O dan CaO
D. Oksida asam
Oksida asam adalah suatu senyawa nonlogam yang bersifat asam dan tersusun atas unsur oksigen membentuk jenis senyawa molekul. Jika bereaksi dengan air, maka akan membentuk suatu jenis asam.
E. Logam
Logam di dalam reaksi-reaksi kimia berperan sebagai spesi yang melepaskan elektron makanya disebut juga kation reaksi. Pelepasan elektron akan menghasilkan ion logam (Ex: Logam Na menghasilkan ion logam Na+)
F. Kelarutan elektrolit
Dalam kelarutan zat-zat elektrolit, ada yang sedikit berbeda, namun untuk zat nonelektrolit semuanya tidak larut jika dilarutkan. INGAT, BAHWA SEMUA SENYAWA ASAM MUDAH LARUT DALAM AIR! Berbeda dengan senyawa basa dan berbagai jenis garam, yang bisa diperhatikan di tabel berikut.
G. Senyawa-senyawa hipotesis
Senyawa hipotesis adalah senyawa yang bisa didapatkan dari reaksi-reaksi lain dengan syarat atom-atom pembentuknya sama. Perhatikan contoh senyawa-senyawa hipotesis berikut!
Terlihat bahwa:
Jika pada senyawa-senyawa hipotesis asam dan basa, terbentuk dari air dan atom-atom penyusun lainnya
Jika pada senyawa-senyawa hipotesis garam, terbentuk dari unsur nonlogam dan senyawa penyusun lainnya
H. Kekuatan elektrolit
Elektrolit terbagi atas elektrolit kuat dan lemah, yang didasarkan pada: (bacadi sini)
Asam kuat
Basa kuat
Garam bersifat kuat; berasal dari asam kuat + basa kuat
Garam bersifat asam; berasal dari asam kuat + basa lemah
Garam bersifat basa; berasal dari asam lemah + basa kuat
Garam yang sukar larut (lihat label kelarutan elektrolit di atas)
No comments:
Post a Comment