Permunian Koloid
Suatu koloid biasanya mengandung senyawa atau ion lain yang juga larut didalamnya. Senyawa atau ion ini bersifat mengganggu kestabilan koloid. Untuk itu senyawa ini perlu dipisahkan dari sistem koloid dengan tiga cara yaitu dialisis, elektroosmosis dan elektroforesis.
Dialisis
Proses dialisis untuk membuang ion penggangu dalam koloid. Sumber gambar : wikipedia.org |
Partikel koloid yang berukuran cukup besar biasanya tidak dapat melewati membran semi permeabel sedangkan ion yang larut dalam koloid bisa melewatinya karena ukurannya yang kecil. Nah proses pemisahan partikel koloid dengan menggunakan membran semi permeabel ini yang disebut dengan dialisis.
Jika selang yang terbuat dari selaput semipermeabel dimasukkan ke dalam koloid dan dialiri air terus menerus, maka ion-ion dalam koloid bisa masuk ke dalam selang dan terbawa keluar oleh air. Partikel koloid yang tertinggal lama-kelamaan akan semakin murni.
Selain itu kita juga bisa meletakkan suatu koloid yang bercampur io-ion ini dalam kantong semipermeabel, kemudian dicelupkan ke dalam air. Ion-ionnya juga akan keluar dari kantong dan masuk ke dalam air. Jika airnya terus diganti setelah beberapa saat, maka koloidnya juga akan semakin murni.
Proses alami dialisis juga terjadi dalam tubuh kita. Ginjal memiliki membarn semi permeabel yang bisa dilewati oleh molekul-molekul kecil seperti yang terkandung dalam urin. Sedangkan darah yang merupakan koloid tidak dapat melaluinya. Akhinya darah dapat terpisah dari urin, kemudian dibuang keluar tubuh.
Jika seseorang mengalami gagal ginjal, artinya ginjalnya tidak dapat menyaring darah dan urine maka untuk bertahan hidup ia harus melakukan proses dialisis dengan bantuan alat. Alat dialisis yangada di rumah sakit erjanya mirip dengan ginjal sehingga urine dan darah tetap bisa dipisahkan. Tetapi tentu pengobatan ini sangat mahal bukan!
Elektroosmosis
Berbeda dengan dialisis, elektroosmosis adalah proses pemurnian koloid dengan cara memaksa ion-ion yang larut didalamnya keluar melalui mebran semipermeabel. Pengeluaran ion-ion ini dilakukan dengan bantuan energi listrik.
Prinsipnya adalah dengan menarik ion-ion menggunakan elektroda + dan – sehingga koloid benar-benar bersih. Proses ini tentu juga berlangsung lebih cepat.
Elektroforesis
Metode ini digunakan untuk memisahkan campuran dua atau lebih koloid yang bermuatan. Prinsipnya adalah dengan mengalirkan arus listrik pada dua buah elektroda (+ dan -) sehingga koloid yang bermuatan positif akan berkumpul disekitar elektroda negatif dan begitu juga sebalikknya. Dengan cara ini, komponen koloid dalam campuran dapat dipisahkan.
Kalau campurannya mengandung dua koloid yang muatannya sama, maka ia dipisahkan berdasarkan kecepatan difusinya. Koloid satu mungkin mungkin lebih dahulu mencapai elektroda sementara yang lain lambat. Dengan begitu maka koloid tersebut dapat terpisah.
Penstabilan Koloid
Partikel koloid kadang mempunyai daya tarik yang kuat sesamanya, sehingga membentuk gumpalan yang akhirnya mengendap. Koloid seperti ini tidak bersifat stabil dan jika digunakan tentu ketidakstabilan ini dapat menjadi suatu masalah.
Misalnya, es krim itu jika tidak ditambahkan koloid pelindung maka dalam beberapa waktu saja ia kan segera meleleh. Koloid pelindung adalah salah satu cara menstabilkan koloid.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menstabilkan koloid
Menambahkan ion
Koloid yang berbentuk sol umumnya dapat mengadsobsi ion dipermukaannya. Jika kita tambahkan ion, maka muatan koloid akan seragam dan saling tolak menolak. Akibatnya proses koagulasi tidak dapat terjadi dan koloid bersifat lebih stabil.
Contoh :
Koloid Fe(OH)3 dapat distabilkan dengan menambah ion Fe3+.
Dialisis
Jika suatu koloid dapat menyerap ion positif, maka partikel koloid tersebut akan bermuatan positif juga. Jika kita tambahkan suatu elektrolit yang bermuatan berlawanan dengan muatan koloid, maka akan terjadi tarik-menarik antar partikel.
Akibatnya koloid akan menggumpal. Supaya hal itu tidak terjadi, maka ion yang muatannya berlawanan dengan koloid dapat dihilangkan dengan proses dialisis.
Menambah Emulgator
Emulgator adalah zat yang dapat menstabilkan koloid emulsi.misalnya kita campur minyak dengan air, dan dikocok dengan kuat. Sesaat minyak dan air dapat bercampur namun akhirnya mereka akan terpisah kembali.
Agar hal tersebut tidak terjadi, maka ditambahakanlah sabun sebagai emulhgator. Sabun memiliki bagian polar yang larut dalam air dan bagian non polar yang larut dalam minyak. Dengan begitu sabun akan menyatukan air dan minyak sehingga lebih bertahan lama.
No comments:
Post a Comment