KONSEP HIDROLISIS (HIDROLISIS GARAM) - KIMIA OKE PINTAR

Latest

Terimakasih telah berkunjung di KIMIAOKEPINTAR.BLAGSPOT.COM... Kami selalu menunggu kunjungan Anda berikutnya!! Salaaaaaaam dari ZAINAL ABIDIN, S.Pd (Guru SMA Negeri Unggul Pidie Jaya) Untuk mendapatkan informasi terbaru silahkan bergabung dengan cara klik DISINI ----> FACEBOOK ZAINAL ABIDIN atau FACEBOOK INFO PENDIDIKAN

Thursday, July 6, 2017

KONSEP HIDROLISIS (HIDROLISIS GARAM)

A. Sifat larutan garam

untitled
REAKSI IONISASI NaCl

Garam adalah senyawa yang terbentuk dari pencampuran asam dan basa, dan terdiri atas kation dari basa dan anion dari asam. Jadi, setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam (anion).
Sementara itu, hidrolisis garam adalah peristiwa pengurain garam oleh molekul air menjadi asam dan basa. Tidak semua garam mengalami peristiwa hidrolisis karena pengaruh dari kekuatan garam itu sendiri. So, perlu diingat kembali bahwa sebagian asam dan basa tergolong elektrolit kuat, sedangkan sebagian lainnya tergolong elektrolit lemah (klik: DAFTAR SENYAWA ASAM-BASA KUAT DAN LEMAH)
Hidrolisis garam merupakan reaksi asam-basa Bronsted-Lowry. Berdasarkan konsepnya, semakin kuat asam, maka semakin lemah basa konjugasinyaDari konsep inilah, suatu garam dapatkah terhidrolisis atau tidak.
  1. Garam bersifat kuat, dari asam kuat + basa kuat (tidak dapat terhidrolisis)
  2. Garam bersifat basa, dari asam lemah + basa kuat (terhidrolisis sebagian)
  3. Garam bersifat asam, dari asam kuat + basa lemah (terhidrolisis sebagian)
  4. Garam bersifat asam/basa, dari asam lemah + basa lemah (terhidrolisis total)
B. Hidrolisis garam bersifat kuat

nacl
GARAM DAPUR (Sumber: AnneAhira.com)

Garam ini berasal dari asam kuat dan basa kuat yang telah dicampurkan. Contoh garam ini adalah NaCl (garam dapur), KCl, BaCl2,  dsb. Ambil contoh garam KCl yang akan dihidrolisis. Sebelum terhidrolisis, KCl terionisasi (terpisah dari ion-ionnya) sempurna oleh air karena bersifat elektrolit, sesuai reaksi berikut.
KCl   ⇌    K+    +    Cl-
Air akan terionisasi menurut reaksi berikut.
H2O    ⇌    H+    +    OH-
Garam KCl berasal dari reaksi basa kuat KOH dan asam kuat HCl, sehingga ion kalium (K+) berasal dari KOH sementara ion klor (Cl-) berasal dari HCl. Kedua spesi ion tersebut bersifat kuat, yaitu K+ bersifat basa kuat dan Cl- bersifat asam kuat. Kation K+ maupun anion Cl- tidak dapat terhidrolisis di dalam air. Harga [H+] dan [OH-] dalam air tidak akan berubah dengan adanya garam KCl tersebut, sehingga nilai pH tetap sama dengan pH air murni (pH = 7 = netral). Artinya, garam KCl (dan sejenisnya) bersifat netral.
C. Hidrolisis garam bersifat basa
Garam ini berasal dari asam lemah dan basa kuat yang telah dicampurkan. Contoh garam ini adalah CH3COOK, Ba(CH3COO)2, HCOOK, dsb. Ambil contoh garam CH3COOK yang akan dihidrolisis. CH3COOK di daam air akan terionisasi menurut reaksi berikut.
CH3COOK   ⇌   CH3COO-   +    K+
Sementara air terionisasi menurut reaksi berikut.
H2O    ⇌    H+    +     OH-
Ion asetat (CH3COO-) dari garam CH3COOK berasal dari asam lemah CH3COOH sehingga bereaksi dengan ion H+ dari air. Persaman reaksi ini adalah:
CH3COO-   +    H2O    ⇌    CH3COOH    +   OH-
Sementara ion K+ dari CH3COOK berasal dari basa kuat KOH sehingga tidak dapat bereaksi dengan ion OH- dari air. Jadi, garam dari asam lemah dan basa kuat akan mengalami reaksi hidrolisis parsial, artinya hanya spesi lemah yang terhidrolisis. Pelarutan garam ini dalam air akan mengakibatkan semakin banyak terbentuknya ion hidroksida (OH-) dalam air sehingga garam CH3COOK (dan sejenisnya) bersifat basa. Dan, garam jenis ini mempunyai pH > 7.
C. Hidrolisis garam bersifat asam
Garam ini berasal dari asam kuat dan basa lemah yang telah dicampurkan. Contoh garam ini adalah AlCl3, NH4Cl, dsb. Ambil contoh garam AlCl3 yang dihidrolisis dalam air, maka terjadi reaksi ionisasi AlCl3 sebagai berikut.
AlCl3   ⇌    Al3+    +   3Cl-
Sementara air terionisasi menurut reaksi berikut.
H2O    ⇌    H+    +    OH-
Ion Al3+ dari garam AlCl3 berasal dari basa lemah Al(OH)3, sehingga terjadi reaksi Al3+ dengan ion OH- dari air menurut reaksi berikut.
Al3+    +    3H2O    ⇌    Al(OH)3    +    3H+
Sementara ion klor (Cl-) dari garam AlCl3 berasal dari asam kuat HCl sehingga tidak dapat bereaksi dengan ion H+ dari air. Jadi, garam jenis ini mengalami hidrolisis parsial (sebagian) pada spesi lemah yaitu basa. Pelarutan garam AlCl3 (dan sejenisnya) ini di dalam air akan mengakibatkan ion OH- terikat oleh spesi basa sehingga ion H+ semakin banyak terbentuk. Artinya, garam jenis ini mempunyai pH > 7
D. Hidrolisis garam asam/basa

amoniumasetat
GARAM CH3COONH4

Garam ini berasal dari asam lemah dan basa lemah yang telah dicampurkan. Contoh garam ini adalah CH3COONH4, NH4CN, HCOONH4, dsb. Ambil contoh garam CH3COONH4 (amonium asetat), yang terionisasi di dalam air menurut reaksi berikut.
CH3COONH4    ⇌    CH3COO-    +    NH4+
Sementara air terionisiasi menurut reaksi berikut.
H2O    ⇌    H+    ⇌    OH-
Ion amoinum (NH4+) dari garam CH3COONH4 berasal dari basa lemah NH4OH sehingga akan bereaksi dengan ion hidroksida (OH-) dari air menurut reaksi berikut.
NH4+    +    H2O    ⇌    NH4OH    +    H+
Sementara ion asetat (CH3COO-) dari garam CH3COONH4 berasal dari asam lemah CH3COOH (asam cuka) sehingga akan bereaksi dengan ion H+ dari air menurut reaksi berikut.
CH3COO-    +    H2O    ⇌    CH3COOH    +    OH-
Jadi, garam CH3COONH4 mengalami hidrolisis total atau hidrolisis sempurna karena kation dan anion dari garam tersebut bereaksi sempurna (sepenuhnya) dengan kation dan anion dari air. Harga pH jenis garam CH3COOHNH4 (dan sejenisnya) tidak bergantung pada konsentrai garamnya melainkan pada harga Ka (tetapan ionisasi asam) dan Kb (tetapan ionisasi basa) sebagai berikut.
  • Jika nilai Ka = Kb, maka garam bersifat netral (pH = 7)
  • Jika nilai Ka > Kb, maka garam bersifat asam (pH < 7)
  • Jika nilai Kb > Ka, maka garam bersifat basa (pH >7)

No comments:

Post a Comment