B. TATA NAMA SENYAWA BINER NONLOGAM DAN NONLOGAM
(awalan yang menunjukkan jumlah unsur nonlogam) - nama unsur nonlogam + (awalan yang menunjukkan jumlah unsur nonlogam) – nama unsur nonlogam –ida
Satu = mono
Dua = di
Tiga = tri
Empat = tetra
Lima = penta
Enam = heksa
Tujuh = hepta
Delapan = okta
Sembilan = nona
Sepuluh = deka
Contoh :
CO : Karbon monoksida
CO2 : Karbon dioksida
NO : Nitrogen monoksida
NO2 : Nitrogen dioksida
CCl4 : Karbon Tetraklorida
SO3 : Belerang Trioksida
SF6 : Belerang heksafluorida
N2O5 : Dinitrogen Pentaoksida
Cl2O7 : Dikloro Heptaoksida
PCl3 : Fosfor triklorida
PCl5 : Fosfor pentaklorida
N2O3 : Dinitrogen trioksida
CCl4 : Karbon tetraklorida
NO2 : Nitrogen dioksida
SO2 : Sulfur dioksida
SO3 : Sulfur trioksida
N2O5 : Dinitrogen pentaoksida
Cl2O7 : Dikloro heptaoksida
CO2 : Karbon dioksida
2. TATA NAMA SENYAWA ASAM
Asam merupakan zat yang menghasilkan ion hIdrogen (H+) jika dilarutkan ke dalam air.
Untuk senyawa asam biner, tata namanya diawali dengan kata asam dan diikuti dengan nama unsur yang mengikutinya.
Contoh :
HF : Asam Fluorida
HCl : Asam klorida
HBr : Asam bromida
HI : Asam iodida
H2S : Asam Sulfida
HCN : Asam sianida
H2CO3 : Asam karbonat
H2SO4 : Asam sulfat
H2SO3 : Asam sulfit
H3PO4 : Asam fosfat
H3PO3 : Asam fosfit
HNO2 : Asam nitrit
HNO3 : Asam nitrat
H2C2O4 : Asam oksalat
CH3COOH : Asam asetat
HCIO : Asam hipoklorit
HCIO3 : Asam klorat
HCIO2 : Asam klorit
HCIO4 : Asam perklorat
3. TATA NAMA SENYAWA BASA
Basa merupakan zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) jika dilarutkan di dalam air.
Tata nama logam + hidroksida
Contoh :
KOH : Kalium hidroksida
NaOH : Natrium hidroksida
LiOH : Litium hidroksida
Be(OH)2 : Berrilium hidroksida
Ca(OH)2 : Kalsium hidroksida
Al(OH)3 : Alumunium Hidroksida
Ba(OH)2 : Barium Hidroksida
Jika dengan unsur logam trnasiisi + OH
Fe(OH)2 : Besi (III) hidroksida
Fe(OH)3 : Besi (III) Hidroksida
Cu(OH)2 : Tembaga (II) Hidroksida
AgOH : Perak (I) Hidroksida
Au(OH)2 : Emas (II) Hidroksida
Pb(OH)4 : Timbal (IV) Hidroksida
CuOH : Tembaga (I) Hidroksida
Co(OH)2 : Kobalt (II) Hidroksida
Co(OH)3 : Koblat (III) Hidroksida
4. TATA NAMA SENYAWA POLIATOMIK
Untuk senyawa poliatomik yang tersusun atas kation dan anion poliatomik, susunannya adalah kation diikuti dengan nama anion.
Contoh :
MgCO3 : Magnesium Karbonat
KClO3 : Kalium Klorat
Na2SO3 : Natrium Sulfit
Na2SO4 : Natrium Sulfat
Na3PO3 : Natirum Fosfit
Na3PO4 : Natrium Fosfat
KNO3 : Kalium nitrat
K2SO4 : Kalium sulfat
KCIO : Kalium hipoklorit
KClO3 : Kalium klorat
KClO2 : Kalium klorit
KClO4 : Kalium perklorat
(NH4)SO4 : Amonium sulfat
CH3COONa : Natrium asetat
CH3COOK : Kalium asetat
NH4Cl : Amonium klorida
NH4CN : Amonium sianida
KMnO4 : Kalium permanganat
K2Cr2O7 : Kalium kromat
Fe(NO3)3 : Besi (III) nitrat
CuSO4 : Tembaga (II) sulfat
PbSO4 : Timbal(II) sulfat
Pn(NO3)2 : Timbal (II) nitrat
Senyawa organik yang mempunyai komponen penyusun terbesar atom C,H, dan O. Senyawa organik mempunyai tatan nama khusus. Dibawah ini beberapa senyawa organik beserta nama lazimnya:
CH4 : Metana
C2H6 : Etana
C2H5OH : Etanol
CH3COOH : Asam etanoat
C2H5COOH : Asam Propanoat
CHCl3 : Kloroform
C2H6 : Etana
CHCl3 : Kloroform
C6H12O6 : Glukosa
C12H22O11 : Sukrosa
Tata Nama Senyawa Sederhana
Tata nama senyawa disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
Tata Nama Senyawa Anorganik
a. Tata Nama Senyawa Biner
Senyawa Biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur, yang berasal dari satu unsur logam dan satu unsur nonlogam atau dari dua unsur nonlogam.
1) Tata Nama Senyawa Biner Logam dengan Nonlogam
a. Logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi (alkali/ golongan IA, alkali tanah Golongan IIA, dan aluminium). Penamaanya dengan menyebutkan nama logam di depan diikuti nama nonlogam diikuti akhiran –ida.
Unsur logam + nama unsur nonlogam –ida
Contoh :
NaCl : Na ( Natrium ) + Cl (klor ) : Natrium klorida
Contoh lainnya:
NaBr : Natrium bromida
Na2O : Natrium oksida
NaF : Natrium flourida
KI : Kalium iodida
LiF : Litium flourida
BeO : Berrilium oksida
MgCl2 : Magnesium klorida
CaO : kalsium oksida
CaBr2 : kalsium bromida
K2S : Kalium sulfida
Al2O3 : Alumunium oksida
MgBr2 : Magnesium bromida
MgO : Magnesium oksida
b. Logam yang mempunyai lebih dari 1 bilangan oksidasi /Unsur Logam TRANSISI
penulisan nama logam di depan disertai menuliskan bilangan oksidasi dengan angka Romawi dalam tanda kurung dan nama nonlogam di belakang diakhiri dengan akhiran –ida.
Logam +(bilangan oksidasi logam) + nonlogam –ida
Contoh :
CuCl : Tembaga (I) klorida
CuCl2 : Tembaga (II) klorida
CuO : Tembaga (II) oksida
CuBr2 : Tembaga (II) bromida
SnO : Timah (II) oksida
CuF2 : Tembaga (II) flourida
SnO2 : Timah (IV) oksida
PbO : Timbel (II) Oksida
CuI2 : Tembaga (II) iodida
MnO2 : Mangan (IV) oksida
AgF : Perak (I) flourida
Ag2O : Perak (II) oksida
HgO : Mercuri (II) oksida
PbCl2 : Timbal (II) klorida
Fe2O3 : Besi (III) oksida
SnF2 : Timah (II) flourida
AuCl3 : Emas (III) Klorida
Untuk unsur logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi, ada dua cara :
- Jika bilangan oksidasi pada unsur logam lebih kecil, maka diakhiri dengan –o
- Jika bilangan oksidasi pada unsur logam lebih besar, maka diakhiri dengan –i
Nama unsur logam –i atau –o + nama unsur nonlogam
Contoh :
FeCl2 = Fero Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +2 => lebih kecil)
FeCl3 = Feri Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +3 => lebih besar)
CuCl = Kupro Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +1 => lebih kecil)
CuCl2 = Kupri Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +2 => lebih besar)
PbO = Plumbo Oksida (bilangan oksidasi Pb = +2 => lebih kecil)
CuCl2 = Cupri Iodida (bilangan oksidasi Cu = +2 => lebih besar)
CuCl = Cupro Klorida (bilangan oksidasi Cu = +1 => lebih kecil)
CuCl2 = Cupri Klorida (bilangan oksidasi Cu = +2 => lebih besar)
FeCl2 = Ferro Klorida (bilangan oksidasi Fe = +2 => lebih kecil)
FeCl3 = Ferri Klorida (bilangan oksidasi Fe = +3 => lebih besar)
HgO = Hidra Argiri Oksida (bilangan oksidasi Hg = +2 => lebih besar)
FeO3 = Ferri Oksida (bilangan oksidasi Fe = +3 => lebih besar)
SnF2 = Stanno Flourida (bilangan oksidasi Sn = +2 => lebih kecil)
AuCl3 = Auri Klorida (bilangan oksidasi Fe = +3 => lebih besar)
B. TATA NAMA SENYAWA BINER NONLOGAM DAN NONLOGAM
(awalan yang menunjukkan jumlah unsur nonlogam) - nama unsur nonlogam + (awalan yang menunjukkan jumlah unsur nonlogam) – nama unsur nonlogam –ida
Satu = mono
Dua = di
Tiga = tri
Empat = tetra
Lima = penta
Enam = heksa
Tujuh = hepta
Delapan = okta
Sembilan = nona
Sepuluh = deka
Contoh :
CO : Karbon monoksida
CO2 : Karbon dioksida
NO : Nitrogen monoksida
NO2 : Nitrogen dioksida
CCl4 : Karbon Tetraklorida
SO3 : Belerang Trioksida
SF6 : Belerang heksafluorida
N2O5 : Dinitrogen Pentaoksida
Cl2O7 : Dikloro Heptaoksida
PCl3 : Fosfor triklorida
PCl5 : Fosfor pentaklorida
N2O3 : Dinitrogen trioksida
CCl4 : Karbon tetraklorida
NO2 : Nitrogen dioksida
SO2 : Sulfur dioksida
SO3 : Sulfur trioksida
N2O5 : Dinitrogen pentaoksida
Cl2O7 : Dikloro heptaoksida
CO2 : Karbon dioksida
2. TATA NAMA SENYAWA ASAM
Asam merupakan zat yang menghasilkan ion hIdrogen (H+) jika dilarutkan ke dalam air.
Untuk senyawa asam biner, tata namanya diawali dengan kata asam dan diikuti dengan nama unsur yang mengikutinya.
Contoh :
HF : Asam Fluorida
HCl : Asam klorida
HBr : Asam bromida
HI : Asam iodida
H2S : Asam Sulfida
HCN : Asam sianida
H2CO3 : Asam karbonat
H2SO4 : Asam sulfat
H2SO3 : Asam sulfit
H3PO4 : Asam fosfat
H3PO3 : Asam fosfit
HNO2 : Asam nitrit
HNO3 : Asam nitrat
H2C2O4 : Asam oksalat
CH3COOH : Asam asetat
HCIO : Asam hipoklorit
HCIO3 : Asam klorat
HCIO2 : Asam klorit
HCIO4 : Asam perklorat
3. TATA NAMA SENYAWA BASA
Basa merupakan zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) jika dilarutkan di dalam air.
Tata nama logam + hidroksida
Contoh :
KOH : Kalium hidroksida
NaOH : Natrium hidroksida
LiOH : Litium hidroksida
Be(OH)2 : Berrilium hidroksida
Ca(OH)2 : Kalsium hidroksida
Al(OH)3 : Alumunium Hidroksida
Ba(OH)2 : Barium Hidroksida
Jika dengan unsur logam trnasiisi + OH
Fe(OH)2 : Besi (III) hidroksida
Fe(OH)3 : Besi (III) Hidroksida
Cu(OH)2 : Tembaga (II) Hidroksida
AgOH : Perak (I) Hidroksida
Au(OH)2 : Emas (II) Hidroksida
Pb(OH)4 : Timbal (IV) Hidroksida
CuOH : Tembaga (I) Hidroksida
Co(OH)2 : Kobalt (II) Hidroksida
Co(OH)3 : Koblat (III) Hidroksida
4. TATA NAMA SENYAWA POLIATOMIK
Untuk senyawa poliatomik yang tersusun atas kation dan anion poliatomik, susunannya adalah kation diikuti dengan nama anion.
Contoh :
MgCO3 : Magnesium Karbonat
KClO3 : Kalium Klorat
Na2SO3 : Natrium Sulfit
Na2SO4 : Natrium Sulfat
Na3PO3 : Natirum Fosfit
Na3PO4 : Natrium Fosfat
KNO3 : Kalium nitrat
K2SO4 : Kalium sulfat
KCIO : Kalium hipoklorit
KClO3 : Kalium klorat
KClO2 : Kalium klorit
KClO4 : Kalium perklorat
(NH4)SO4 : Amonium sulfat
CH3COONa : Natrium asetat
CH3COOK : Kalium asetat
NH4Cl : Amonium klorida
NH4CN : Amonium sianida
KMnO4 : Kalium permanganat
K2Cr2O7 : Kalium kromat
Fe(NO3)3 : Besi (III) nitrat
CuSO4 : Tembaga (II) sulfat
PbSO4 : Timbal(II) sulfat
Pn(NO3)2 : Timbal (II) nitrat
Senyawa organik yang mempunyai komponen penyusun terbesar atom C,H, dan O. Senyawa organik mempunyai tatan nama khusus. Dibawah ini beberapa senyawa organik beserta nama lazimnya:
CH4 : Metana
C2H6 : Etana
C2H5OH : Etanol
CH3COOH : Asam etanoat
C2H5COOH : Asam Propanoat
CHCl3 : Kloroform
C2H6 : Etana
CHCl3 : Kloroform
C6H12O6 : Glukosa
C12H22O11 : Sukrosa
No comments:
Post a Comment