1. Diketahui beberapa reaksi kesetimbangan
sebagai berikut :
1. PCl 5(g)PCl 3(g) +
Cl 2(g)
2. 2HI(g)H2(g) + I
2(g)
3. CO(g) + 3H2(g)
CH4(g) + H2O(g)
4. N2(g) + O2(g)
2NO(g)
5. N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
Reaksi kesetimbangan
yang mempunyai harga tetapan kesetimbangan Kc = Kp adalah……..
A . 1 dan
3
D . 2 dan 5
B . 1 dan
5
E . 3 dan 4
C . 2 dan 4
Kunci : C
Penyelesaian :
Pada reaksi :
2HI(g) H2(g) + I
2(g) ……. (2)
N2(g) + O2(g)
2NO(g) …….. (4)
Kedua reaksi ini
mempunyai jumlah mol pereaksi sama dengan jumlah mol hasil reaksi, sehingga
perbedaan jumlah mol pereaksi dengan jumlah mol hasil reaksi adalah nol ( n)
Hubungan Kp dan Kc
Kp = Kc(RT) n
Kp = Kc(RT)°
Kp = Kc
2. Ke
dalam bejana volum 10 liter pada suhu tertentu dicampur 0,4 mol gas NO, 0,2 mol
gas Cl 2 dan 0,4 mol gas NOCl. Setelah terjadi reaksi :
2NO(g) + Cl 2(g) 2NOCl(g)
Dalam keadaan
setimbang terdapat 0,4 mol gas NOCl. Harga Kc adalah …….
A . 400
D . 50
B . 200
E . 10
C . 100
Kunci : D
Penyelesaian :
3. Dalam
bejana 3 liter, 5 mol amoniak terurai dengan derajat disosiasi 0,4 menurut
reaksi :
2 NH3 (g) N2 (g) + 3 H2 (g)
Tekanan pada
kesetimbangan adalah 3,5 atm. Harga Kp adalah ……..
A .
D .
B .
E . 1,5
C . 1
Kunci : D
Penyelesaian :
2 NH3 (g) N2 (g)
+ 3 H2 (g)
m : 5 mol
b : 2 mol
S : 3
mol 1 mol 3 mol
Tekanan parsial gas
NH3 = x 3,5 = 1,5 atm
Tekanan parsial gas N2
= x 3,5 = 0,5 atm
Tekanan parsial gas H2
= x 3,5 atm = 1,5 atm
Maka :
4. Pada
reaksi kesetimbangan:
Fe3+(aq) + SCN–(aq)
FeSCN2+(aq)
(cokelat) (Tak berwarna)
(merah)
Jika ditambahkan Na
2HPO4 ke dalam sistem tersebut ternyata warna merah berkurang. Hal tersebut
terjadi karena ……..
A . pengurangan semua
konsentrasi zat, dan harga kc tetap
B . kesetimbangan
bergeser ke kanan dan harga kc makin besar
C . kesetimbangan bergeser
ke kiri. dan harga kc makin kecil
D . konsentrasi Fe3+ bertambah dan harga kc bertambah
E . konsentrasi SCN– bertambah dan harga kc tetap
Kunci : C
Penyelesaian :
Reaksi kesetimbangan
Fe3+(aq) + SCN–(aq) FeSCN2+(aq)
(cokelat) (Tak
berwarna) (merah)
kc =
Jika warna merah
berkurang, artinya kesetimbangan bergeser ke kiri.
Ini menyebabkan [Fe3+] dan [SCN–] semakin besar, sehingga harga kc semakin
kecil.
5. Konstanta
kesetimbangan Kc untuk reaksi : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) adalah 900.
Pada suhu 570° C dengan suhu yang sama
harga Kc untuk reaksi :
SO3(g) SO2(g) + O2(g) adalah ……..
A
.
D . 30
B
.
E . 90
C . 3
Kunci : B
Penyelesaian :
Reaksi kesetimbangan 1
:
2SO2(g) + O2(g)
2SO3(g)
Kc = 900.
Kc 1 = = 900
Reaksi kesetimbangan 2
:
SO3(g) SO2(g) +
O2(g)
Kc 2 =
Reaksi kesetimbangan 2
adalah kebalikan dari reaksi kesetimbangan 1. Selain dibalik,
koefisiennya pun
dibagi 2 jadi :
Kc 2 =
Mendeskripsikan Reaksi
Reduksi-Oksidasi
6. Bilangan oksidasi
atom Cl tertinggi di antara senyawa berikut adalah ……..
A . KCl
D . KClO3
B .
KclO
E . KClO2
C . CaO2
Kunci : D
Penyelesaian :
Bilangan oksida Cl dalam :
– KCl =
-1
– KClO2= +3
– KClO3=
+5
– CaCl 2= -1
– KClO = +1
7. Bilangan oksida Cl
dari -1 sampai dengan +7. Ion atau molekul manakah di bawah ini yang tidak
dapat mengalami reaksi disproporsionasi adalah ……..
A. Cl 2 dan
HClO4
D. Cl 2 dan KClO3
B. HCl dan HClO2
E. Cl – dan NaClO4
C. ClO2 dan HClO3
Kunci : E
Penyelesaian :
Disproporsionasi atau
auto redoks, Clor, Br dan I dapat mengalami auto redoks, artinya sebagian
dioksidasi, sebagian lagi direduksi. Cl, Br dan I dapat memiliki Bilangan
oksidasi dari -1 sampai dengan +7. Yang memiliki bilangan oksidasi -1 atau +7
tidak dapat mengalami auto redoks karena bilangan oksidasi -1 tidak dapat
direduksi lagi dan bilangan oksidasi +7 tidak.dapat dioksidasi lagi. Jadi
pasangan ion atau molekul yang tidak dapat mengalami auto redoks adalah Cl dan NaClO4.
8.
Bilangan
oksidasi Fosfor dalam ion P 2O7 4- adalah ……..
A . +2
D . +5
B . +3
E . +7
C . +4
Kunci : D
Penyelesaian :
Dalam setiap senyawa,
bilangan oksidasi O selalu -2 :
Pada P2O7 4- jumlah bilangan oksidasinya sesuai
dengan muatannya.
Jadi
: P 2O7 = -4
2P + 7.O = -4
2P + 7.-2 = -4
2P – 14 = -4
2P = 10
P = 5
9. Pada persamaan
oksidasi reduksi berikut (belum setara),
KMnO4(aq) + KI(aq) + H2SO4
MnSO4(aq) + I 2 aq) + K2SO4(aq) + H2O(l)
Bilangan oksidasi Mn berubah dari ……..
A . +14 menjadi +8
D . -1 menjadi +2
B . +7 menjadi +2
E . -2 menjadi +2
C . +7 menjadi -4
Kunci : B
Penyelesaian :
KMnO4 = B.O K = +1
B.O Mn = x
B.O O = -2
1 + x – 8 = O x = +7
MnSO4 = Mn B.O = +2
10. Pada reaksi :
4HCl (aq) + 2S 2O3 -2 (aq) 2S (s) + 2SO2 (g) + 2H2O (l)
+ 4Cl– (aq)
bilangan oksidasi S berubah dari ………
A . +2 menjadi 0 dan
+4
D . +5 menjadi +2 dan 0
B . +3 menjadi 0 dan
+4
E . +6 menjadi -2 dan +4
C . +4 menjadi 0 dan
+2
Kunci : A
Penyelesaian :
Mendeskripsikan Diagram
Sel
11. Penulisan lambang sel
yang tepat dari gambar sel di bawah ini adalah ……..
A . Cu(s)/Cu2+(aq)// Zn (s)/ Zn2+(aq)
B . Zn (s)/Zn2+(aq)//Cu2+(aq)/Cu(s)
C . Cu2+(s)/Cu(s)//Zn2+(aq)/Zn(s)
D . Zn2+(aq)/Zn//Cu(s)/Cu2+(aq)
E . Zn(s)/Zn2+(aq)//Cu(s)/Cu2+(aq)
Kunci : D
Penyelesaian
:
Elektroda
( +) anoda : terjadi reaksi oksidasi : Cu Cu2+ + 2e
( – ) katoda : terjadi
reaksi reduksi 2e + Zn2+ Zn
Zn2+(aq)/Zn(s)//Cu(s)/Cu2+(aq)
12. Diketahui :
Cu2+(aq) + 2e– Cu(s) E° = +0,34 volt
Fe3+(aq) + e– Fe2+(aq) E° = +0,77 volt
Pb2+(aq) + 2e– Pb(s) E° = -0,13 volt
Cu2+(aq) + e– Cu+(aq) E° = +0,15 volt
Berdasarkan data
tersebut, reaksi sel yang tidak dapat berlangsung adalah ……..
A . Fe3+(aq) + Pb(s) Fe 2+(aq) + Pb 2+(aq)
B . Cu2+(aq) + Pb(s) Cu +(aq) + Pb 2+(aq)
C . Pb2+(aq) + Cu(s) Pb(aq) + Cu 2+(aq)
D . Fe3+(aq) + Cu(s) Fe 2+(aq) + Cu 2+(aq)
E . Fe3+(aq) + Cu+(s) Fe 2+(aq) + Cu 2+(aq)
Kunci : C
Penyelesaian :
13. Jika diketahui
potensial elektroda standar dari :
Zn 2+/Zn E = -0,76 volt
Fe 2+/Fe E = -0,44 volt
Ni 2+/Ni E = -0,25 volt
Cu 2+/Cu E = +0,34 volt
Ag 2+/Ag E = +0,80 volt
Reaksi redoks yang
diperkirakan dapat berlangsung adalah …….
A . Zn 2+(aq) + Cu(s) Zn(s) + Cu 2+(aq)
B . Fe(s) + Zn 2+(aq) Fe 2+(aq) + Zn(s)
C . Zn 2+(aq) + Ag(s)
Zn(s) + Ag +(aq)
D . Cu(s) + Ni 2+(aq) Cu 2+(aq) + Ni(s)
E . Fe(s) + Ag +(aq) Fe 2+(aq) + Ag(s)
Kunci : E
Penyelesaian
:
Jika diketahui
potensial elektroda standar dari :
Zn 2+/Zn E = -0,76 volt
Fe 2+/Fe E = -0,44 volt
Ni 2+/Ni E = -0,25 volt
Cu 2+/Cu E = +0,34 volt
Ag 2+/Ag E = +0,80 volt
Reaksi reduksi yang
berlangsung :
E sel = E° reduksi –
E° oksidasi
= + 0,80 – (-0,44)
= 1,24 volt
Makin besar E° makin
mudah reduksi
(Fe(s) + Ag + Fe 2+ + Ag)
14. Diketahui :
Li 2+(aq) + 2e Li(s) E° = -0,14 volt
Fe 2+(aq) + 2e Fe(s) E° = -0,44 volt
Cu 2+(aq) + 2e Cu(s) E° = +0,34 volt
Pb 2+(aq) + 2ePb(s) E° = -0,13 volt
Mg 2+(aq) + 2eMg(s) E° = -2,38 volt
Ni 2+(aq) + 2e Ni(s) E° = -0,25 vol
Logam yang dapat
mencegah korosi pada pipa besi adalah …….
A . timah
D . tembaga
B .
nikel
E . magnesium
C . timbal
Kunci : E
Penyelesaian
:
Logam yang dapat
mencegah korosi dari pipa besi adalah logam yang memiliki harga E° lebih kecil
dari besi yaitu logam magnesium (Mg), karena lebih mudah mengalami oksidasi.
15. Diketahui potensial elektroda dari :
Al 3+ + 3e Al
E° = -1,66 volt
Fe 2+ + 2e Fe
E° = -0,44 volt
Reaksi redoks :
2 Al (aq) + 3 Fe 2+ (aq) 2 Al 3+ (aq) + 3 Fe (s)
menghasilkan potensial
sel sebesar ……..
A . +2,10 volt
D . -1,22 volt
B . +2,00 volt
E . -2,10 volt
C . +1,22 volt
Kunci : B
Penyelesaian
:
(1) Al 3+ + 3e Al
E° = +1,66 volt
(2) Fe 2+ + 2e
Fe
E° = -0,44 volt
Untuk membentuk reaksi
: 2 Al (aq) + 3 Fe 2+ (aq) 2 Al 3+ (aq) + 3 Fe (s)
Reaksi (1) dibalik :
Al Al 3+ + 3e
E° = +1,66 volt x 2
Fe 2+ + 2e Fe
E° = -0,44 volt x
3
2Al 2Al 3+ + 6e
E° = +3,32 volt
3Fe 2+ + 6e
3Fe
E° = -1,32 volt
2Al + 3Fe 2+ 2Al 3+ + 3 Fe
E° = +2,00 volt
Mengaplikasikan Hukum
Faraday
16. Gas Fluorin (Ar = 19) diperoleh dari
elektrolisa leburan KHF 2 sesuai dengan persamaan :
2HF 2– 2HF + F 2 + 2e
Bila pada proses tersebut dialirkan arus
listrik sebesar 10 ampere selama 30 menit, maka volume
gas F 2 yang dihasilkan pada STP adalah
……..
A . 2,09 liter
D . 7,8 liter
B . 4,17 liter
E . 11,2 liter
C . 5,6 liter
Kunci : A
Penyelesaian :
2HF 2– 2HF + F 2 + 2e
1F = 1 elektron
1F = muatan 96500
coulomb.
F =
dimana : i = 10 ampere
t = 30 menit = 1800
detik
F == 0,187
0,187F = 0,187 mol e
2HF 2– 2HF + F 2 + 2e
nF 2 = x 0,187 =
0,0935 mol
Jadi volume gas F2 =
0,0935 x 22,4 liter = 2,09 liter
17. Pada elektrolisis
larutan ZnCl 2(Ar : Zn = 65) dengan, elektroda C menggunakan arus
sebesar 4 selama 30 menit, menghasilkan
endapan Zn di katoda sebanyak ……..
A . 1,2 gram
D . 24,2 gram
B . 2,4
gram
E . 32,5 gram
C . 4,8 gram
Kunci : B
Penyelesaian
:
Zn 2++ 2e – Zn (katoda) n = 2
Arus (I) = 4 Ampere
Waktu (t) = 30 x 60
detik = 1800 detik
Ar Zn = 65
18. Pada leburan bauksit
(Al 2O3) dalam kreolit cair dialiri arus besar 9,65 ampere selama 6jam jika
diketahui Ar : Al = 27, massa logam Al yang terbentuk di katoda sebanyak ……..
A . 0,324 gram
D . 19,44 gram
B . 1,944 gram
E . 58,32 gram
C . 16,20 gram
Kunci : D
Penyelesaian :
19. Arus listrik 10
ampere dialirkan ke dalam larutan AgNO3 selama 965 detik. Massa perak yang
dihasilkan pada katoda adalah ……. (Ar : Ag = 108)
A . 2,7 gram
D . 27 gram
B . 5,4 gram
E . 54 gram
C . 10,8 gram
Kunci : C
Penyelesaian
:
Elektrolisis AgNO3
Massa perak di katoda
= …. ?
i = 10 ampere
t = 965 detik
20.
Hitunglah
massa perak yang dapat dibebaskan oleh arus 10 ampere yang dialirkan selama 5
menit kedalam larutan AgNO3(Ar
Ag : 108)
A.
4,45
gram
B.
2,50
gram
C.
2,30
gram
D.
4,25
gram
E.
3,58
gram
Kunci : E
Penyelesaian :
I = 10 ampere
t = 5 menit 300
s
Ar Ag = 108
AgNo3Ag+ + NO–3
G =
=
= 3,58 gram
No comments:
Post a Comment