Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair - KIMIA OKE PINTAR

Latest

Terimakasih telah berkunjung di KIMIAOKEPINTAR.BLAGSPOT.COM... Kami selalu menunggu kunjungan Anda berikutnya!! Salaaaaaaam dari ZAINAL ABIDIN, S.Pd (Guru SMA Negeri Unggul Pidie Jaya) Untuk mendapatkan informasi terbaru silahkan bergabung dengan cara klik DISINI ----> FACEBOOK ZAINAL ABIDIN atau FACEBOOK INFO PENDIDIKAN

Saturday, November 25, 2017

Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Limbah Cair


Industri primerpengolahan hasilhutan merupakansalah satupenyumbang limbahcair yang berbahayabagi lingkungan.Bagi industri-industribesarseperti industripulp dan kertas,teknologipengolahan limbahcair yangdihasilkannyamungkin sudahmemadainamuntidak demikian bagiindustri kecil atausedang. Namundemikianmengingatpenting dan besarnyadampak yangditimbulkan limbahcair bagi lingkungan,penting bagi sektorindustri kehutananuntuk memahamidasar-dasar teknologipengolahan limbahcair.
Teknologipengolahan airlimbah adalah kuncidalam memeliharakelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbahdomestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dandipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilihharus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahanpolutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknikpengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umumterbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1. pengolahan secara fisika
2. pengolahan secara kimia
3. pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentuketiga metode pengolahan tersebutdapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Pengolahan Secara Fisika
Pada umumnyasebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap airbuangandiinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yangmudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebihdahulu. Penyaringan (screeningmerupakan cara yang efisien dan murahuntuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besarBahantersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk prosespengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensihidrolis di dalam bak pengendap
Pemisahan Cair - Padatan
  • Penapisan
  • Presipitasi
  • Filtrasi
  • Flotasi
  • Filtrasi
  • Filter membran
  • Filtrasi lambat
  • Filtrasi cepat
  • Tipe bertekanan
  • Tipe gravitasi
  • Mikro filter
  • Ultra filter
  • Reverse osmosis
  • Dialisis elektris
  • Filtrasi precoat
  • Klarifier
  • Tipe resirkulasi berlumpur
  • Tipe pallet selimut lumpur
  • Tipe selimut lumpur
  • Tipe konvensional
  • Pemekatan
  • Dewatering
  • Filter vacuum rotasi
  • Filter tekan/press
  • Belt press
  • Contrifugasi
  • Presipitasi sentrifugasi
  • Dehidrasi sentrifugasi
Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yangmengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu prosespengolahan berikutnyaFlotasi juga dapat digunakan sebagai carapenyisihan bahan-bahan tersuspensi (clarificationatau pemekatan lumpurendapan (sludge thickeningdengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation).
Proses filtrasi di dalam pengolahan air buanganbiasanya dilakukan untukmendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nyaakandilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi daridalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membranyang dipergunakan dalam proses osmosa.
Proses adsorbsibiasanya dengan karbon aktifdilakukan untuk menyisihkansenyawa aromatik (misalnyafenoldan senyawa organik terlarut lainnya,terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut.
Teknologi membran (reverse osmosisbiasanya diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecilterutama jika pengolahan ditujukan untukmenggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangatmahal.
Pengolahan Secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untukmenghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid),logam-logam beratsenyawa fosfordan zat organik beracundenganmembubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebutyaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan(flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksidanjuga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi. 
Pengolahan Kimia - Fisik
  • Netralisasi
  • Penukar ion
  • Koagulasi & Flokulasi
  • Alumina aktif
  • Karbon aktif
  • Adsorbsi
  • Oksidasi dan/atau Reduksi
  • Aerasi
  • Ozonisasi
  • Elektrolisis
  • Oksidasi kimia/reduksi
  • UV
  • Resin penukar anion
  • Resin penukar kation
  • Resin penukar anion
  • Zeolite
Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan denganmembubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan denganmuatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebutsehinggaakhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfordilakukan dengan membubuhkan larutan alkali (air kapur misalnya)sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut atau endapanhidroksiapatit. Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5dan untuk hidroksiapatit pada pH > 9,5. Khusus untuk krom heksavalen,sebelum diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahuludireduksi menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2atau Na2S2O5).

Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida padakonsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor(Cl2), kalsium permanganataerasiozon hidrogen peroksida.
Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi dengan pengolahansecara kimiaakan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal karenamemerlukan bahan kimia.
Pengolahan secara biologi
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagaipengolahan sekunderpengolahan secara biologi dipandang sebagaipengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telahberkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segalamodifikasinya.
Pada dasarnyareaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas duajenisyaitu:
1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);
2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensimikroorganisme tumbuh danberkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif yang banyakdikenal berlangsung dalam reaktor jenis iniProses lumpur aktif terusberkembang dengan berbagai modifikasinyaantara lain: oxidation ditch dankontak-stabilisasiDibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional,oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihanyaitu efisiensi penurunanBOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yangdihasilkan lebih sedikitSelain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%),kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu waktu detensihidrolis total lebih pendek (4-6 jam). Proses kontak-stabilisasi dapat pulamenyisihkan BOD tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangkikontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi denganpengolahan pendahuluan.
Kolam oksidasi dan lagoonbaik yang diaerasi maupun yang tidakjugatermasuk dalam jenis reaktor pertumbuhan tersuspensi. Untuk iklim tropisseperti Indonesiawaktu detensi hidrolis selama 12-18 hari di dalam kolamoksidasi maupun dalam lagoon yang tidak diaerasicukup untuk mencapaikualitas efluen yang dapat memenuhi standar yang ditetapkan. Di dalamlagoon yang diaerasi cukup dengan waktu detensi 3-5 hari saja.
Di dalam reaktor pertumbuhan lekatmikroorganisme tumbuh di atas mediapendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya.Berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama iniantara lain:
1. trickling filter
2. cakram biologi
3. filter terendam
4. reaktor fludisasi
Seluruh modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar80%-90%.
Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secarabiologiproses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1. Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;
2. Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masihdapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob. Pada BOD lebih tinggi dari4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis
Pengolahan Biologi
  • Pengolahan aerob
  • Anaerobic treatment
  • Pencerna anaerobi
  • Proses UASB
  • Proses lumpur aktif
  • Aerasi
  • Saluran oksidasi
  • Proses bebas bulki
  • Metode standar
  • Proses nitrifikasi dan denitrifikasi
  • Pengolahan film biologi
  • Lagoon
  • Cakram biologi
  • Proses filter biologi diaerasi
  • Aerasi kontak
  • Filter trikling
  • Proses media unggun biologi

No comments:

Post a Comment