- Perhatikan diagram percobaan Thomson berikut!
Berdasarkan diagram tersebut, pernyataan yang tepat tentang sinar katoda adalah ….
A. sinar katoda yang dihasilkan tergantung dari zatnya
B. sinar katoda dibelokkan ke pelat logam positif
C. sinar katoda bergerak dari S ke R
D. muatan elektron 1,6 × 10^−9 Coulomb
E. sinar katoda tidak dibelokkan medan magnet
A. sinar katoda yang dihasilkan tergantung dari zatnya
B. sinar katoda dibelokkan ke pelat logam positif
C. sinar katoda bergerak dari S ke R
D. muatan elektron 1,6 × 10^−9 Coulomb
E. sinar katoda tidak dibelokkan medan magnet
Beberapa sifat sinar katode yaitu sebagai berikut :
- Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa apabila dilewati listrik bertegangan tinggi
- Berjalan dalam garis lurus
- Dapat memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas
- Bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Memiliki sifat cahaya dan sifat materi
- Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode.
Kunci Jawaban : B
2. Massa rata-rata satu atom unsur Q adalah 2,654 × 10^−23 gram dan massa satu atom karbon (C-12) adalah 1,993 × 10^−23 gram. Massa atom relatif (Ar) Q adalah ….
Kunci Jawaban : C
3. Diagram susunan partikel dari unsur A dan B adalah sebagai berikut:
Berdasarkan diagram tersebut, notasi unsur A dan B yang benar adalah ….
Notasi suatu unsure adalah A X Z, dengan Z= nomor atom dan A = nomor massa
Nomor atom = jumlah proton
Nomor Massa = jumlah proton dan neutron
Proton dan neutron terletak dalam inti atom.
Jumlah electron dari suatu atom = jumlah proton
Electron berada pada lintasan kulit atom dengan rumus 2. dan n adalah nomor kulit.
Maka pada kulit pertama maksimal ditempati oleh 2. = 2 elektron.
Kulit kedua maksimal ditempati oleh 2. = 8 elekron
Kulit ketiga maksimal ditempati oleh 2. = 8 elektron
Electron boleh menempati kulit selanjutnya juga dikulit tersebut sudah terisi penuh oleh electron. Electron pada kulit terluar tidak boleh lebih dari 8.
Kunci Jawaban : B
4. Perhatikan data afinitas elektron berikut!
Pernyataan yang tepat untuk kedua unsur tersebut dalam mencapai kestabilan adalah ….
A. ion X− lebih stabil daripada atom X
B. ion Y− lebih stabil daripada atom Y
C. Y lebih mudah melepas elektron daripada X
D. X lebih bersifat nonlogam daripada Y
E. X lebih mudah menarik elektron daripada Y
A. ion X− lebih stabil daripada atom X
B. ion Y− lebih stabil daripada atom Y
C. Y lebih mudah melepas elektron daripada X
D. X lebih bersifat nonlogam daripada Y
E. X lebih mudah menarik elektron daripada Y
Afinitas electron didefinisikan sebagai kalor reaksi saat elektron ditambahkan kepada atom netral gas, yakni dalam reaksi.
Afinitas electron dari kiri ke kanan (dalam satu perioda semakin besar). Semakin besar afinitas electron semakin besar kecenderungan suatu atom menangkap electron dari atom lain sehingga menjadi ion -1.
Afinitas electron X bernilai positif artinya unsur X harus menyerap kalor untuk bias mengikat electron sehingga menjadi ion X–. X lebih stabil daripada X–. kemungkinan X adalah unsur logam. Y bernilai negative artinya unsur Y melepaskan kalor untuk menjadi ion Y–. Unsur Y terletak sebelah kanan. Kemungkinan unsur Y adalah unsure non logam. Y– lebih stabil dari pada atom Y.
Kunci Jawaban : B
5. Pasangan senyawa dari unsur-unsur berikut:
6K, 8L, 15M, 17Q, 9R, memenuhi aturan oktet, kecuali ….
A. KL2 dan KQ4
B. KQ4 dan Q2L
C. MQ5 dan KL
D. MQ3 dan KR4
E. KQ4 dan KL2
6K, 8L, 15M, 17Q, 9R, memenuhi aturan oktet, kecuali ….
A. KL2 dan KQ4
B. KQ4 dan Q2L
C. MQ5 dan KL
D. MQ3 dan KR4
E. KQ4 dan KL2
Kaidah oktet adalah suatu kaidah sederhana dalam kimia yang menyatakan bahwa atom-atom cenderung bergabung bersama sedemikiannya tiap-tiap atom memiliki delapan elektron. Konfigurasi elektron atom tersebut sama dengan konfigurasi elektron pada gas mulia. Kaidah ini dapat diterapkan pada unsur-unsur golongan utama, utamanya karbon, nitrogen, oksigen, dan halogen. Kaidah ini juga dapat diterapkan pada unsur logam seperti natrium dan magnesium.
Kunci Jawaban : C
6. Perhatikan data hasil percobaan berikut!
Jenis ikatan yang terdapat pada zat V dan X secara berturut-turut adalah ….
A. ikatan logam dan ikatan ion
B. ikatan logam dan kovalen polar
C. ikatan kovalen polar dan kovalen nonpolar
D. ikatan logam dan ikatan kovalen nonpolar
E. ikatan ion dan kovalen nonpolar
Ikatan kimia terdiri dari ikatan ion dan ikatan kovalen.
Ciri-ciri ikatan ion diantaranya;
- Terjadi pelepasan dan penangkapan elektron
- Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi
- Dapat larut dalam air
- Lelehan dan larutannya dapat menghantarkan listrik
Pada ikatan kovalen terjadi pemakaian electron secara bersama dan mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah.
Berdasarkan kepolarannya ikatan Kovalen terdiri dari ikatan kovalen polar dan non polar.
Ciri-ciri ikatan kovalen polar adalah :
- Bentuk molekul asimetris
- Larutannya dapat menghantarkan listrik
Sedangkan ikatan kovalen non polar mempunyai ciri-ciri :
- Bentuk molekul simetris
- Larutannya tidak dapat menghantarkan
Kunci Jawaban : D
7. Gambar struktur Lewis senyawa SO2 yang paling tepat adalah … (nomor atom S = 16; O = 8).
Struktur Lewis adalah struktur dengan gambaran elekron valensi atom-atomnya. Penggabungan electron valensi dari suatu atom dengan atom lainnya akan memenuhi kaidah octet dimana atom tersebut akan stabil jika dikelilingi oleh 8 elektron. Dan semua electron berpasangan.
Kunci Jawaban : B
8. Konfigurasi elektron dari unsur D dan E.
D = [He] 2s2 2p5
E = [Ne] 3s2 3p3
Rumus kimia dan bentuk molekul yang terbentuk jika kedua unsur tersebut berikatan adalah ….
A. ED, linear
B. ED5, bipiramida trigonal
C. E2D, linear
D. ED2, planar bentuk V
E. E4D, tetrahedron
D = [He] 2s2 2p5
E = [Ne] 3s2 3p3
Rumus kimia dan bentuk molekul yang terbentuk jika kedua unsur tersebut berikatan adalah ….
A. ED, linear
B. ED5, bipiramida trigonal
C. E2D, linear
D. ED2, planar bentuk V
E. E4D, tetrahedron
Jika unsur D dan unsur E membentuk ikatan kemungkinan rumus kimia senyawa yang terbentuk adalah ED3 (oktet) dan ED5 (tidak oktet).
Bentuk molekul yang dihasilkan bergantung tipe molekul senyawanya yang mengikuti rumus AXnEm, dengan n adalah jumlah domain electron ikatan dan m adalah jumlah domain electron bebas. ED3 mempunyai tipe AX3E (polar) bentuk molekulnya trigonal piramida sedangkan ED5 mempunyai tipe molekul AX5 (nonpolar) bentuk molekul trigonal bipiramida.
Kunci Jawaban : B
9. Diberikan lima persamaan reaksi oksidasi atau reduksi yang belum setara.
(1) MnO^4- → MnO4^2-
(2) SO2 → SO3
(3) C2H4 → C2H6
(4) FeO → Fe2O3
(5) Cl2 + 2e- → 2Cl-
(1) MnO^4- → MnO4^2-
(2) SO2 → SO3
(3) C2H4 → C2H6
(4) FeO → Fe2O3
(5) Cl2 + 2e- → 2Cl-
Yang termasuk reaksi reduksi adalah…
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (2), (3), dan (5)
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (2), (3), dan (5)
Reaksi Redoks terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Pada reaksi reduksi terjadi :
- Pelepasan oksigen
- Pengikatan electron
- Penurunan bilangan oksidasi
Kunci Jawaban : C
10. Perhatikan persamaan reaksi redoks berikut!
Sn(s) + 4HNO3(aq) → SnO2(s) + 4NO2(g) +2H2O(l)
Bilangan oksidasi dari zat oksidator dan hasil reduksinya berturut-turut adalah ….
A. +1, Sn
B. +1, SnO2
C. +4, NO2
D. +5, NO2
E. +5, HNO3
Sn(s) + 4HNO3(aq) → SnO2(s) + 4NO2(g) +2H2O(l)
Bilangan oksidasi dari zat oksidator dan hasil reduksinya berturut-turut adalah ….
A. +1, Sn
B. +1, SnO2
C. +4, NO2
D. +5, NO2
E. +5, HNO3
Oksidator adalah zat yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Pada reaksi
Sn(s) + 4HNO3(aq)→ SnO2(s)+ 4NO2(g)+2H2O(l)
Zat yang bertindak sebagai oksidator adalah HNO3 dan hasil reduksinya adalah NO2. Biloks N pada HNO3 adalah +5 dan biloks N pada NO2 adalah +4.
Kunci Jawaban : D
11. Tabel berikut menyatakan rumus dan nama senyawa.
Pasangan yang tepat antara rumus dan nama senyawanya adalah ….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (5)
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (5)
Tabel rumus senyawa dan nama senyawa
Kunci jawaban : D
12. Unsur belerang (S) dan unsur oksigen (O) dapat membentuk dua macam senyawa. Persentase unsur penyusun senyawa disajikan dalam tabel berikut.
Perbandingan massa unsur oksigen dalam dua senyawa tersebut sesuai Hukum Dalton adalah ….
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2
Jika massa senyawa sama-sama 100 gram dan massa unsur S dalam kedua senyawa sama,
Misal pada senyawa I 50% massa S = 1 gram maka 50% massa O = 1 gram
Dan pada senyawa II 40% massa S = 1 gram , maka 60% massa O = 1,5 gram
Perbandingan massa O pada senyawa I dan II adalah 1 : 1,5 atau 2 : 3
Kunci jawaban : D
13. Perhatikan tabel berikut!
Jika massa Pb yang digunakan sebanyak 25 g, massa S yang diperlukan sebanyak ….
A. 1 gram
B. 2 gram
C. 4 gram
D. 5 gram
E. 6 gram
A. 1 gram
B. 2 gram
C. 4 gram
D. 5 gram
E. 6 gram
Berdasarkan percobaan nomor 1 dan no 3 didapatkan perbandingan massa Pb dan S dalam PbS adalah 10 : 1,6 atau 30 : 4,8. Jika 25 gram Pb akan tepat bereaksi dengan S sebanyak
Kunci jawaban : C
14. Sebanyak 20 L campuran gas propana (C3H8) dan butena (C4H8) dibakar pada (T,P) sesuai persamaan:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l)
C4H8(g) + 6O2(g) → 4CO2(g) + 4H2O(l)
Volume gas CO2 setelah pembakaran adalah 68 L. Volume gas propana dan butena dalam campuran berturut-turut sebanyak ….
A. 8 L dan 12 L
B. 10 L dan 10 L
C. 12 L dan 8 L
D. 14 L dan 6 L
E. 16 L dan 4 L
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l)
C4H8(g) + 6O2(g) → 4CO2(g) + 4H2O(l)
Volume gas CO2 setelah pembakaran adalah 68 L. Volume gas propana dan butena dalam campuran berturut-turut sebanyak ….
A. 8 L dan 12 L
B. 10 L dan 10 L
C. 12 L dan 8 L
D. 14 L dan 6 L
E. 16 L dan 4 L
20 liter campuran propane dan butena dibakar sempurna menghasilkan 68 liter CO2. Misalkan volume propane adalah x, maka
C3H8 (g) + 5O2 (g) → 3CO2 (g) + 4H2O (l)
x 3x
C4H8 (g) + 6O2 (g) → 4CO2 (g) + 4H2O (l)
20-x 80-4x
3x + 80 – 4x = 68
-x = -12
x= 12 , maka volume C3H8 adalah 12 liter dan volume C4H8 adalah 8 liter
Kunci Jawaban : C
15. Berikut ini grafik titik didih 3 buah isomer dari senyawa C5H12.
Berdasarkan grafik dapat diprediksi senyawa P, Q, dan R tersebut berturut-turut adalah ….
Isomer dari C5H12 ada 3 yaitu : n-pentana, 2-metil butana, dan 2,2-dimetil propana. Semakin banyak jumlah cabang semakin rendah titik didihnya.
Kunci Jawaban :E
16. Tabel berikut berisi data hasil penyulingan fraksi-fraksi minyak bumi.
Pasangan data yang berhubungan dengan tepat adalah nomor ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Fraksi hasil penyulingan minyak bumi :
Kunci Jawaban: B
17. Tabel berikut ini berisi polutan/zat pencemar di udara dan dampak yang ditimbulkannya.
Pasangan data yang berhubungan dengan tepat antara polutan dan akibat yang ditimbulkannya adalah nomor ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Kunci Jawaban: D
18. Berikut ini beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari-hari:
(1) Pembakaran sampah
(2) Es mencair
(3) Memasak air
(4) Pembuatan garam dari air laut
(5) Respirasi
Pasangan peristiwa yang termasuk reaksi eksoterm adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (5)
C. (2) dan (5)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5
(1) Pembakaran sampah
(2) Es mencair
(3) Memasak air
(4) Pembuatan garam dari air laut
(5) Respirasi
Pasangan peristiwa yang termasuk reaksi eksoterm adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (5)
C. (2) dan (5)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5
Pada reaksi eksoterm terjadi pelepasan kalor oleh sistem.
Pembakaran sampah, menghasillkan kalor
Es mencair, menyerap kalor
Memasak air, menyerap kalor
Membuat garam dari air laut melalui penguapan dari sinar matahari membutuhkan kalor
Respirasi, menghasilkan kalor.
Kunci Jawaban : B
19. Diketahui data energi ikat beberapa ikatan sebagai berikut:
C ≡ C : +839 kJ/mol
C – C : +348 kJ/mol
C – H : +413 kJ/mol
H – H : +436 kJ/mol
C ≡ C : +839 kJ/mol
C – C : +348 kJ/mol
C – H : +413 kJ/mol
H – H : +436 kJ/mol
Nilai ΔH untuk reaksi tersebut adalah ….
A. -2000 kJ/mol
B. -1652 kJ/mol
C. -826 kJ/mol
D. -348 kJ/mol
E. -289 kJ/mol
A. -2000 kJ/mol
B. -1652 kJ/mol
C. -826 kJ/mol
D. -348 kJ/mol
E. -289 kJ/mol
Energi pemutusan ikatan = energy ikat C = C + (2 x energy ikat H-H)
= +839 + (2x 436 ) = 1711 kj.mol-1
Energi pembentukan ikatan = energy ikat C-C + (4 x energi ikat C-H)
= 348 + (4 x 413) = 2000 kj.mol-1
∆H reaksi = Energi pemutusan ikatan – Energi pembentukan ikatan
= 1711 – 2000
= -289 kj.mol-1
Kunci Jawaban : E
20. Diketahui reaksi kesetimbangan:
Cu2+(aq) + 4NH3(aq) ⇌ (Cu(NH3)4)2+(aq)
Jika volumenya diperkecil, sedangkan suhunya tetap, reaksi akan mengalami pergeseran kesetimbangan apabila terjadi perubahan jumlah ion, yaitu ….
A. Cu2+ bertambah, Kc bertambah, warna [Cu(NH3)4]2+ pekat
B. Cu2+ bertambah, Kc berkurang, warna [Cu(NH3)4]2+ pekat
C. Cu2+ berkurang, Kc bertambah, warna [Cu(NH3)4]2+ pudar
D. Cu2+ berkurang, Kc tetap, warna [Cu(NH3)4]2+ pekat
E. Cu2+ berkurang, Kc berkurang, warna [Cu(NH3)4]2+ pudar
Jika volumenya diperkecil, sedangkan suhunya tetap, reaksi akan mengalami pergeseran kesetimbangan apabila terjadi perubahan jumlah ion, yaitu ….
A. Cu2+ bertambah, Kc bertambah, warna [Cu(NH3)4]2+ pekat
B. Cu2+ bertambah, Kc berkurang, warna [Cu(NH3)4]2+ pekat
C. Cu2+ berkurang, Kc bertambah, warna [Cu(NH3)4]2+ pudar
D. Cu2+ berkurang, Kc tetap, warna [Cu(NH3)4]2+ pekat
E. Cu2+ berkurang, Kc berkurang, warna [Cu(NH3)4]2+ pudar
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kesetimbangan diantaranya adalah konsentrasi larutan, suhu, tekanan dan volume.
Apabila volume diperkecil maka reaksi akan bergeser kearah koefisien yang kecil, maka Cu2+ berkurang, Kc tetap (karena suhunya tetap), dan warna semakin pekat
Kunci Jawaban : D
21. Diketahui reaksi sebagai berikut:
A2(g)+B2(g) ⇌ 2AB(g).
mula-mula direaksikan 0,5 mol A2 dengan 0,5 mol B2 dalam ruang 1 liter pada suhu 27oC. Ternyata setelah kesetimbangan tercapai terdapat 0,3 mol gas AB. Jika tekanan total gas pada reaksi itu adalah 10 atmosfir, nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah ….
A. 0,30
B. 0,35
C. 0,73
D. 2,3
E. 3,5.
A. 0,30
B. 0,35
C. 0,73
D. 2,3
E. 3,5.
A2(g) + B2(g) → 2AB(g)
M 0,5 mol 0,5 mol
R 0,15 mol 0,15 mol
stb 0,35mol 0,35 mol 0,3 mol
mol total = ( 0,35 + 0,35 + 0,3) mol
= 1 mol
Untuk PB2 dan PAB dilakukan perhitungan dengan cara yang sama
PB2 = PA2 = 3,5 atm
PAB = 3 atm
Kp = 0,73
Kunci jawaban C
22. Perhatikan persamaan reaksi berikut!
NH3(g) + BF3(g) → NH3BF3(g)
H3PO4(aq) → H+(aq) + H2PO42-(aq)
PO4-3(aq) + H2O(l) ⇌ HPO43-(aq) + H+
Urutan yang sesuai dengan konsep asam-basa Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis adalah ….
A. (1), (2), (3)
B. (2), (1), (3)
C. (2), (3), (1)
D. (3), (1), (2)
E. (3), (2), (1)
NH3(g) + BF3(g) → NH3BF3(g)
H3PO4(aq) → H+(aq) + H2PO42-(aq)
PO4-3(aq) + H2O(l) ⇌ HPO43-(aq) + H+
Urutan yang sesuai dengan konsep asam-basa Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis adalah ….
A. (1), (2), (3)
B. (2), (1), (3)
C. (2), (3), (1)
D. (3), (1), (2)
E. (3), (2), (1)
Konsep asam basa Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis
Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang dapat melepaskan H+ jika dilarutkan dalam air
Asam menurutBronsted –Lowry adalah asam adalah donor proton (H+) pada zat lain
Asam menurut Lewis adalah senyawa yang mau menerima pasangan electron (akseptor elektron)
Urutan yang sesuai dengan teori asam Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis adalah (2), (3), (1)
kunci jawaban C
23. Perhatikan data hasil uji terhadap 2 jenis larutan dengan menggunakan 4 jenis indikator!
Perkiraan pH untuk larutan X dan larutan Y secara berurutan adalah ….
A. 3,2 – 4,4 dengan 5,8 – 8,3
B. 4,4 – 4,8 dengan 4,7 – 5,4
C. 4,8 – 5,4 dengan 4,4 – 4,8
D. 4,7 – 8,3 dengan 3,2 – 4,0
E. 8,3 – 14,0 dengan 3,2 – 4,2
A. 3,2 – 4,4 dengan 5,8 – 8,3
B. 4,4 – 4,8 dengan 4,7 – 5,4
C. 4,8 – 5,4 dengan 4,4 – 4,8
D. 4,7 – 8,3 dengan 3,2 – 4,0
E. 8,3 – 14,0 dengan 3,2 – 4,2
Melihat data diatas, maka
Dapat disimpulkan perkiraan pH larutan X adalah 8,3 – 14,0 sedangkan perkiraan pH larutan Y adalah 3,2 – 4,2
Kunci jawaban: E
24. Perhatikan data hasil titrasi antara Ba(OH)2 dengan larutan asam asetat 0,15 M berikut!
Berdasarkan data tersebut, massa Ba(OH)2 yang bereaksi adalah … (Ar Ba = 56 gram.mol-1; O = 16 gram.mol-1; H = 1 gram.mol-1).
A. 0,54 gram
B. 0,30 gram
C. 0,27 gram
D. 0,15 gram
E. 0,10 gram
A. 0,54 gram
B. 0,30 gram
C. 0,27 gram
D. 0,15 gram
E. 0,10 gram
Volume rata – rata penggunaan larutan CH3COOH = 40 ml
Reaksi titrasi : Ba(OH)2(aq) + 2CH3COOH(aq) → Ba(CH3COO)2(aq) + 2H2O(l)
Pada reaksi yang setara, mol Ba(OH)2 = ½ mol CH3COOH
Mol CH3COOH = Volume x Molaritas
Mol CH3COOH = 40 ml x 0, 15 M
Mol CH3COOH = 6 mmol
mol Ba(OH)2 = 0,5 x 6
mol Ba(OH)2 = 3 mmol = 0,003 mol
massa Ba(OH)2 = mol . Mr
massa Ba(OH)2 = 0,03 x 90
massa Ba(OH)2 = 0,27 gram
(kunci jawaban C)
25. Perhatikan tabel data yang belum lengkap dari hasil uji hidrolisis larutan garam berikut ini!
Data yang tepat untuk mengisi bagian titik- titik pada nomor larutan (1), (2), dan (3) berturut-turut adalah ….
- Garam yang berasal dari asam kuat dengan basa kuat tidak mengalami hidrolisis
- Garam yang berasal dari asam kuat dengan basa lemah mengalami hidrolisis parsial menghasilkan H+ (memerahkan lakmus biru)
- Garam yang berasal dari asam lemah dengan basa kuat mengalami hidrolisis parsial menghasilkan OH– (membirukan lakmus merah)
- Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total bersifat netral apabila kekuatan asam dan basa lemah tersebut sama
- Garam (NH4)2SO4 berasal dari basa lemah NH4OH dan asam kuat H2SO4, memerahkan lakmus biru,hidrolisis parsial, menghasilkan H+
- Garam NaF berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah HF, membirukan lakmus merah, hidrolisis parsial, menghasilkan OH–
- Garam HCOOK berasal dari asam lemah HCOOH dan basa kuat KOH, membirukan lakmus merah, hidrolisis parsial, menghasilkan OH–
Yang sesuai untuk data diatas adalah kunci jawaban B
26. Sebanyak 100 mL H2SO4 0,1 M dicampur dengan 100 mL larutan NH3 0,2 M. Jika Kb NH3 = 1 × 10^-5, pH campuran yang terbentuk adalah ….
A. 5 – log 2
B. 5 + log 1
C. 5 + log 2
D. 5,5 + log 5
E. 6,5 – log 1
A. 5 – log 2
B. 5 + log 1
C. 5 + log 2
D. 5,5 + log 5
E. 6,5 – log 1
Kunci Jawaban: B
27. Sebanyak 100 mL AgNO3 0,01 M dicampur dengan 100 mL H2SO4 0,01 M. Diketahui Ksp Ag2SO4 = 3,2 x 10^-5.
Pernyataan yang benar mengenai campuran tersebut adalah ….
A. terbentuk endapan karena Ksp < QC
B. terbentuk endapan karena Ksp > QC
C. belum terbentuk endapan karena Ksp < QC
D. belum terbentuk endapan karena Ksp > QC
E. larutan tepat jenuh karena Ksp = QC
A. terbentuk endapan karena Ksp < QC
B. terbentuk endapan karena Ksp > QC
C. belum terbentuk endapan karena Ksp < QC
D. belum terbentuk endapan karena Ksp > QC
E. larutan tepat jenuh karena Ksp = QC
Jika Ksp < Qc maka terbentuk endapan, Ksp = Qc maka larutan jenuh, dan jika Ksp > Qc maka masih bias larut.
Karena Ksp > Qc , belum terbentuk endapan
kunci jawaban : D
28. Diberikan 4 zat berikut:
(1) Garam
(2) Oksigen
(3) Air
(4) susu
Zat yang apabila dicampur akan menghasilkan koloid emulsi adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
(1) Garam
(2) Oksigen
(3) Air
(4) susu
Zat yang apabila dicampur akan menghasilkan koloid emulsi adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Emulsi adalah sistem koloid yang terbentuk dari fase terdispersi cair dan fase pendispersi cair, maka akan terbentuk dari (3) air dicampur dengan (4) susu.
kunci jawaban : E
29. Diketahui contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
(1) mayones
(2) agar-agar
(3) asap
(4) buih sabun
(5) kabut
Pasangan koloid yang memiliki fasa terdispersi sama adalah ….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (5)
C. (2) dan (4)
D. (2) dan (5)
E. (3) dan (5)
(1) mayones
(2) agar-agar
(3) asap
(4) buih sabun
(5) kabut
Pasangan koloid yang memiliki fasa terdispersi sama adalah ….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (5)
C. (2) dan (4)
D. (2) dan (5)
E. (3) dan (5)
Pasangan koloid yang memiliki fase terdispersi sama adalah mayonaise (1) dan kabut (5)
kunci jawaban : B
30. Diberikan tabel tentang sifat koloid berikut
Pasangan data yang tepat adalah ….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (4)
D. (2) dan (5)
E. (3) dan (5)
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (4)
D. (2) dan (5)
E. (3) dan (5)
Hubungan antara peristiwa sehari – hari dan sifat koloid yang benar
Maka pasangan antara peristiwa sehari – hari dan sifat koloid yang benar adalah (3) dan (5)
Kunci jawaban : E
31. Perhatikan gambar ilustrasi komposisi larutan berikut ini!
Pernyataan yang tepat untuk kedua larutan tersebut adalah ….
A. tekanan osmotik larutan A lebih tinggi daripada larutan B
B. titik didih larutan A lebih tinggi daripada larutan B
C. titik beku larutan A lebih tinggi daripada larutan B
D. tekanan uap larutan A lebih rendah daripada larutan B
E. larutan A isotonik dengan larutan B
A. tekanan osmotik larutan A lebih tinggi daripada larutan B
B. titik didih larutan A lebih tinggi daripada larutan B
C. titik beku larutan A lebih tinggi daripada larutan B
D. tekanan uap larutan A lebih rendah daripada larutan B
E. larutan A isotonik dengan larutan B
Sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel terlarut dalam larutan
Semakin banyak jumlah partikel terlarut dalam larutan maka titik didih semakin tinggi, titik beku semakin rendah, tekanan uap semakin rendah, tekanan osmosis semakin tinggi.
Titik didih larutan B > titik didih larutan A
Titik beku larutan B < titik beku larutan A
Tekanan uap jenuh larutan B < tekanan uap jenuh larutan A
Tekanan osmosis larutan B > tekanan osmosis larutan A
Pernyataan yang benar adalah titik beku larutan A > titik beku larutan B
kunci jawaban : C
32. Perhatikan tabel data larutan berikut!
Derajat ionisasi larutan elektrolit terner tersebut adalah ….
A. 0,40
B. 0,50
C. 0,80
D. 0,90
E. 1,00
A. 0,40
B. 0,50
C. 0,80
D. 0,90
E. 1,00
Dapat dikerjakan namun Kb air seharusnya 0,520C m-1 |
Larutan non elektrolit
∆Tb = Kb.m
1,8 = Kb. 1
Kb = 1,8
Larutan elektrolit
∆Tb = Kb.m.i
4,68 = 1,8 x 1 x i
i = 2,6
i = { 1 + (n – 1) α}
2,6 = { 1 + (3-1) α}
1,6 = 2α
α = 0,8
kunci jawaban : C
33. Perhatikan potensial elektroda standar berikut!
Cr3+(aq) + 3e → Cr(s) Eo = -0,71 volt
Ag+(aq) + e → Ag(s) Eo = +0,80 volt
Al3+(aq) + 3e → Al(s) Eo = -1,66 volt
Zn2+(aq) + 2e → Zn(s) Eo = -0,74 volt
Diagram sel yang dapat berlangsung spontan adalah ….
A. Ag/Ag+//Cr3+/Cr
B. Ag/Ag+//Zn2+/Zn
C. Cr/Cr3+//Al3+/Al
D. Zn/Zn2+//Al3+/Al
E. Zn/Zn2+//Ag+/Ag
Cr3+(aq) + 3e → Cr(s) Eo = -0,71 volt
Ag+(aq) + e → Ag(s) Eo = +0,80 volt
Al3+(aq) + 3e → Al(s) Eo = -1,66 volt
Zn2+(aq) + 2e → Zn(s) Eo = -0,74 volt
Diagram sel yang dapat berlangsung spontan adalah ….
A. Ag/Ag+//Cr3+/Cr
B. Ag/Ag+//Zn2+/Zn
C. Cr/Cr3+//Al3+/Al
D. Zn/Zn2+//Al3+/Al
E. Zn/Zn2+//Ag+/Ag
Reaksi akan berlangsung spontan apabila yang mengalami reduksi adalah zat yang memiliki potensial elektroda standar lebih besar dari pada zat yang mengalami oksidasi. Diagram sel yang mengahasilkan reaksi spontan adalah Zn/Zn2+//Ag+/Ag
Kunci jawaban : E
34. Perhatikan reaksi elektrolisis berikut ini!
(1) Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda C
(2) Elektrolisis larutan K2SO4 dengan elektroda C
(3) Elektrolisis leburan CaCl2 dengan elektroda Pt
(4) Elektrolisis leburan CuCl2 dengan elektroda C
Reaksi yang sama terjadi di katoda terdapat pada reaksi nomor ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (3) dan (4)
(1) Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda C
(2) Elektrolisis larutan K2SO4 dengan elektroda C
(3) Elektrolisis leburan CaCl2 dengan elektroda Pt
(4) Elektrolisis leburan CuCl2 dengan elektroda C
Reaksi yang sama terjadi di katoda terdapat pada reaksi nomor ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (3) dan (4)
Pada elektrolisis larutan garam, dikatode terjadi reaksi reduksi.
Reaksi di katode bergantung jenis kation dalam larutan.
- Kation dapat berasal dari golongan alkali, alkali tanah, Al atau Mn yaitu ion-ion logam yang memiliki electrode lebih dari kecil atau lebih negative dari pada pelarut (air), sehingga air yang tereduksi. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti 2 H2O(l) + 2 e¯ → 2 OH¯(aq) + H2(g)
- Ion-ion logam yang memiliki E° lebih besar dari -0,83 direduksi menjadi logam yang diendapkan pada permukaan M+ + e¯ → M
- Ion H+dari asam direduksi menjadi gas hidrogen (H2) 2 H+(aq) + 2 e¯ → H2(g)
- Apabila di dalam elektrolisis yang dipakai adalah leburan, maka akan terjadi reaksi seperti M2+ + 2e¯ → M
Larutan NaCl dan K2SO4 akan menghasilkan reaksi yang sama di katoda karena fasanya larutan garam dari logam golongan I
Kunci jawaban : A
35. Berikut ini tabel berisi mineral dan unsurnya
Pasangan data yang tepat antara mineral dan unsurnya adalah nomor ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
Data yang benar:
Pasangan data yang tepat adalah (1) dan (3)
kunci jawaban : B
36. Berikut ini adalah persamaan reaksi pembuatan logam natrium.
Reaksi : 2NaCl(l) → 2Na+ + 2Cl-
Katoda : 2Na+ + 2e → 2Na
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e
Nama proses dan kegunaan yang paling tepat dari unsur yang dihasilkan adalah ….
A. Downs, lampu penerangan di jalan raya
B. Wohler, korek api
C. Tanur tinggi, pendingin kulkas
D. Frasch, bahan baku pembuatan pupuk
E. Tall Herault, bahan baku asam sulfat
Reaksi : 2NaCl(l) → 2Na+ + 2Cl-
Katoda : 2Na+ + 2e → 2Na
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e
Nama proses dan kegunaan yang paling tepat dari unsur yang dihasilkan adalah ….
A. Downs, lampu penerangan di jalan raya
B. Wohler, korek api
C. Tanur tinggi, pendingin kulkas
D. Frasch, bahan baku pembuatan pupuk
E. Tall Herault, bahan baku asam sulfat
Proses pembuatan logam Na yang menggunakan prinsip elektrolisis leburan garam natrium disebut proses Downs. Kegunaan logam natrium salah satunya adalah lampu penerangan di jalan raya
Kunci Jawaban : A
37. Nama IUPAC dan rumus struktur dari senyawa dengan rumus molekul C4H8O yang benar adalah ….
Senyawa dengan rumus molekul C4H8O (CnH2nO) mempunyai isomer fungsi alkanal dan alkanon, maka rumus struktur dan nama IUPAC yang benar adalah
kunci jawaban :B
38. Senyawa organik memiliki struktur sebagai berikut.
Nama yang paling tepat untuk kedua struktur tersebut berturut-turut adalah ….
A. o-metilnitrobenzena dan trinitrometana
B. p-metilnitrobenzena dan 2,4,6 trinitrotoluena
C. o-nitrotoluena dan 2,4,6 trinitrotoluena
D. para metilnitrobenzena dan metil trinitrotoluene
E. m-nitrotoluena dan trinitro metana
A. o-metilnitrobenzena dan trinitrometana
B. p-metilnitrobenzena dan 2,4,6 trinitrotoluena
C. o-nitrotoluena dan 2,4,6 trinitrotoluena
D. para metilnitrobenzena dan metil trinitrotoluene
E. m-nitrotoluena dan trinitro metana
Gambar 1, gugus -CH3 lebih reaktif dibandingkan gugus –NO2 maka gugus fungsi senyawa tersebut adalah toluena, posisi substituen ada pada posisi 1,2 maka nama senyawa tersebut adalah o-nitro toluena
Gambar 2, substituen –NO2 berada pada posisi 2,4,6 maka nama senyawa tersebut adalah 2,4,6- trinitrotoluena
Kunci Jawaban : C
39. Hasil reaksi identifikasi senyawa dengan rumus molekul C2H4O sebagai berikut:
(1) Dengan larutan KMnO4 bereaksi menghasilkan asam
(2) Dengan pereaksi Tollens menghasilkan endapan perak
Gugus fungsi senyawa karbon tersebut adalah ….
(1) Dengan larutan KMnO4 bereaksi menghasilkan asam
(2) Dengan pereaksi Tollens menghasilkan endapan perak
Gugus fungsi senyawa karbon tersebut adalah ….
Senyawa dengan rumus molekul C2H4O hanya memiliki satu senyawa yaitu etanal (aldehid) dengan gugus fungsi -CHO, pengamatan hasil identifikasi tidak berpengaruh.
kunci jawaban : A
40. Perhatikan monomer-monomer berikut!
Jika kedua monomer tersebut bereaksi, polimer yang dihasilkan adalah ….
A. PVC
B. teflon
C. nilon
D. plastik
E. protein
A. PVC
B. teflon
C. nilon
D. plastik
E. protein
Kunci Jawaban: C
Mohon maaf jika terjadi kesalahan materi ataupun ketikan, kritik dan saran sangat saya butuhkan untuk bahan koreksi supaya bisa lebih baik…
No comments:
Post a Comment