Hidrokarbon - KIMIA OKE PINTAR

Latest

Terimakasih telah berkunjung di KIMIAOKEPINTAR.BLAGSPOT.COM... Kami selalu menunggu kunjungan Anda berikutnya!! Salaaaaaaam dari ZAINAL ABIDIN, S.Pd (Guru SMA Negeri Unggul Pidie Jaya) Untuk mendapatkan informasi terbaru silahkan bergabung dengan cara klik DISINI ----> FACEBOOK ZAINAL ABIDIN atau FACEBOOK INFO PENDIDIKAN

Tuesday, October 18, 2016

Hidrokarbon

peta konsep hidrokarbon
Kekhasan Atom Karbon
Atom karbon memiliki nomor atom 6 dengan konfigurasi elektron 6C : 1s2 2s2 2p2. Oleh karena memiliki 4 elektron pada kulit terluar, atom karbon dapat membentuk empat buah ikatan kovalen dengan atom-atom yang lain.
ch4
Atom karbon juga dapat berikatan dengan atom karbon yang lain membentuk rantai karbon. Ikatan atom karbon dengan atom karbon yang lain tersebut dapat membentuk rantai panjang lurus, bercabang, maupun melingkar membentuk senyawa siklis.
rantai karbon
Jenis Ikatan Rantai Karbon
  1. Ikatan tunggal : H3C – CH3
  2. Ikatan rangkap dua : H2C = CH2
  3. Ikatan rangkap tiga : HC ≡ CH
Posisi Atom Karbon
  1. Atom C primer (1o) : atom C yang terikat pada satu atom C yang lain
  2. Atom C sekunder (2o) : atom C yang terikat pada dua atom C yang lain
  3. Atom C tersier (3o) : atom C yang terikat pada tiga atom C yang lain
  4. Atom C kuartener (4o) : atom C yang terikat pada empat atom C yang lain
posisi
Senyawa Hidrokarbon
1. Alkana
Merupakan rantai karbon yang paling sederhana karena memiliki ikatan tunggal.
Rumus umum CnH2n+2
tabel alkana
Tata nama alkana
  1. Alkana rantai lurus : diberi nama sesuai dengan jumlah artom karbonnya yang terkadang ditambahkan normal (n) di depan nama alkana.
Contoh:
CH3 – CH2 – CH2 – CH3                    n-butana atau butana
CH3 – CH2 – CH3                               n-propana atau propana
1. Alkana siklis ( rantai tertutup) : diberi nama menurut banyakya atom karbon dalam cincin, dengan menambahkan awalan siklo-.
Contoh:
siklobutana
Siklobutana
2. Alkana bercabang ( memiliki rantai samping)
Terdapat beberapa aturan dalam penamaan rantai bercabang, yaitu :
1) Rantai terpanjang merupakan rantai utama.
pentana
2) Rantai utama diberi nomor mulai dari ujung rantai yang memiliki cabang.
penomoran
3) Urutan penulisan nama : nomor cabang, naman cabang, nama rantai utama.
Nama senyawa di atas adalah 3-metil-pentana
4) Jika terdapat gugus metal pada atom C nomor 2, nama alkana diberi awalan iso.
5) Jika alkana memiliki cabang lebih dari satu, nama cabang digabung menjadi satu dan diberi awalan di- (jika jumlah cabang dua), tri- (jika jumlah cabang 3), tetra- (jika jumlah cabang 4).
dmetil
6) Jika alkana memiliki cabang yang berbeda, penulisan nama berdasarkan urutan abjad.
bromo
NB: jenis cabang alkana yang sering dijumpai adalah gugus alkil yang mana senyawa alkana yang kehilangan 1 atom H. Penamaan sama dengan alkana, tetapi akhiran –ana diganti menjadi –il dengan rumus umum CnH2n+1.
Isomer alkana
Isomer adalah suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda.
Contoh : isomer dari heksana, C6H14.
isomer alkana
Sifat-sifat alkana
1. Sifat fisis
a. Merupakan senyawa nonpolar
b. Bentuk alkana pada suhu kamar berbeda-beda.
sifat fisis alkana
c. Semakin banyak jumlah atom C, semakin tinggi titik didihnya. Hal ini disebabkan diperlukan energi yang banyak untuk memutuskan ikatan atom C dengan atom C yang lain pada rantai utama.
d. Rantai cabang pada senyawa alkana menurunkan titik didihnya karena ikatan gugus alkil dengan rantai utama tidak terlalu kuat sehingga tidak memerlukan energi yang banyak untuk melepaskan gugus alkilnya.
e. Lebih ringan dari air
2. Sifat kimia
a. Tidak reaktif, cukup stabil apabila dibandingkan dengan senyawa organik lainnya.
b. Dapat bereaksi dengan halogen yang mana salah satu atom H diganti oleh halogen. Reaksi ini disebut reaksi halogenasi dan menghasilkan alkil halida.
Contoh : CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
c. Dapat dibakar sempurna menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh : CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
2. Alkena
Merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan rangkap dua ( – C = C – ).
Rumus umum : CnH2n.
tabel alkena
Tata nama alkena
1. Alkena rantai lurus : atom C yang berikatan rangkap diberi nomor yang menunjukkan ikatan tersebut dan penomoraqn dimulai dari rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
Contoh :
nama alkena
2. Nama senyawa diatas adalah 2-pentena
a. Alkena dengan rantai bercabang
b. Rantai utama yaitu rantai terpanjang dan mengandung ikatan rangkap.
c. Penomoran rantai diawali dari yang paling dekat dengan ikatan rangkap, bukan cabang yang terdekat.
d. Urutan penulisan nama: nomor cabang, naman cabang, nomor ikatan rangkap, nama alkena.
Contoh:
tulis anam
3. Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap : namanya diberi tambahan diena ( jika jumlah ikatan rangkap ada 2), atau triena ( jika jumlah ikatan rankap ada 3).
Contoh :
diena
Isomer alkena
Ada dua jenis isomer alkena, yaitu:
1. Isomer posisi : senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun memiliki penataan atom yang berbeda. Alkena memiliki dua jenis perubahan penataan atom, yaitu:
a. Perubahan posisi yang dialami oleh ikatan rangkap
Contoh : Butena
butena
b. Perubahan posisi yang dialami oleh rantai cabang
Contoh : 2-metil-1-butena
1butena
2. Isomer geometri : atom C yang berikatan rangkap harus mengikat dua gugus atom yang berlainan.
Contoh :
Isomer geometri dari 2-pentena → H3C – CH = CH – CH2 – CH3
2butena
Isomer geometri dari 2-kloro-2-butena→2kloro2butena
cis2kloro2butena
NB : 1. Halida lebih diprioritaskan daripada alkil.
  2.Atom C yang lebih banyak, lebih diprioritaskan.
Sifat alkena
  1. Sifat fisika : sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan p. Ikatan p tersebut akan ditarik oleh hydrogen dari air yang bermuatan positif.
  2. Sifat kimia
a. Oksidasi ( pembakaran) : menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh : 2C3H6 + 9O2 → 6CO2 + 6H2O
b. Adisi H2 : reaksi pemutusan ikatan rangkap yang mana ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
Contoh : CH2 = CH – CH3 + H2 → CH3 – CH2 – CH3
c. Adisi Halogen ( F2, Br2, I2) : memutuskan ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana dengan mengikuti aturan Markovnikof ( atom H dari asam halide akan terikat pada atom C yang memiliki atom H paling banyak). Jika atom C yang berikatan rangkap memiliki jumlah atom H sama banyak, maka halide akan terikat pada atom C yang paling panjang.
Contoh :
2bromobutana
3. Alkuna
Merupakan hidrokarbon tidak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga ( – C ≡ C – ).
Rumus umum : CnH2n-2
tabel alkuna
Tata nama alkuna
1. Menentukan rantai utama
1 alkuna
2. Penomoran alkuna dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga atom C yang berikatan rangkap tiga mendapat nomor terkecil.
2 alkuna
3. Penamaan : nomor cabang, nama cabang, nomor atom C yang berikatan rangkap 3, nama rantai induk.
3metil1butuna
Contoh :
HC ≡ C – CH3 →1-propuna
4etil3oktuna
Isomer Alkuna
Alkuna hanya memiliki isomer posisi. Akibat pengaruh ikatan rangkap, isomer posisi alkuna mengalami dua jenis penggeseran penataan atom, yaitu :
1. Perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap
2. Perubahan posisi dialami oleh rantai cabang
Sifat alkuna
  1. Sifat fisika : sedikit larut dalam air.
  2. Sifat kimia
a. Oksidasi : jika dibakar sempurna akan menghasilkan CO2 dan H2O
Contoh : C3H4 + 4O2 → 3CO2 + H2O
b. Adisi H2 : mengalami dua kali adisi oleh H2 untuk menghasilkan alkana.
Contoh :
adisi h2
c. Adisi halogen
Contoh :
adisi halogen
d. Adisi asam halida : mengikuti aturan Markovnikov sebagaimana pada alkena
Contoh :
markovnikofmarkovnikof1
QUICK WAY
Untuk mempermudah membedakan alkana, alkena, dan alkuna dapat mengingat huruf sesudah “k”.
ALKANA : berarti tambah 2 dengan rumus CnH2n+2
ALKENA : berarti tetap ( tidak mengalami penambahan atau pengurangan ) dengan rumus CnH2n
ALKUNA : berarti kurang 2 dengan rumus CnH2n-2
Untuk Menguji Pemahaman jawablah Soal Hidrokarbon

No comments:

Post a Comment